Menurut hukum ekonomi yang diterima secara luas, permintaan dan penawaran adalah dua elemen yang paling penting dalam menentukan harga suatu produk atau jasa. Dari sudut pandang permintaan, ada beberapa hukum yang dapat diaplikasikan untuk membantu memahami perilaku konsumen dan tren pasar yang mendasar. Salah satu teori paling mulia di dunia ekonomi adalah 23 hukum permintaan, yang menyarankan bahwa jumlah permintaan suatu produk atau jasa akan berbanding lurus dengan harga dan akan memiliki dampak langsung pada pasokan.
Berikut adalah penjelasan mendalam tentang 23 hukum permintaan dan bagaimana mereka dapat membantu dalam bisnis dan ekonomi secara umum.
Hukum Pertama: Hukum Tawar-Menawar
Hukum pertama permintaan menyatakan bahwa harga produk atau jasa dapat dinaikkan atau diturunkan hingga titik maksimal di mana konsumen masih bersedia membeli barang atau jasa tersebut. Dengan kata lain, salah satu “bargaining power” dalam bisnis adalah mengenali harga pasar dan berusaha untuk memaksimalkan laba sebanyak mungkin tanpa kehilangan konsumen.
Hukum Kedua: Pengaruh Harga Terhadap Kuantitas Permintaan
Hukum kedua menyatakan bahwa ada hubungan negatif antara harga dan kuantitas permintaan. Dalam contoh nyata, ketika harga naik, kuantitas permintaan cenderung turun dan sebaliknya.
Hukum Ketiga: Harga Barang Substitusi
Hukum ketiga permintaan berkaitan dengan hubungan antara produk yang berbeda di pasar. Jika produk setara atau substansial dirilis pada harga yang lebih rendah, permintaan untuk produk yang lebih mahal cenderung berkurang dan sebaliknya.
Hukum Keempat: Harga Barang Komplementer
Berdasarkan hukum keempat permintaan, barang komplementer memiliki hubungan positif satu sama lain dalam kaitannya dengan permintaan mereka. Pertimbangkan contoh soft drinks dan makanan cepat saji.
Hukum Kelima: Pengaruh Uang Terhadap Kuantitas Permintaan
Hukum kelima permintaan membahas hubungan antara pendapatan konsumen dan kuantitas permintaan. Jika pendapatan meningkat, kuantitas permintaan barang dan jasa cenderung meningkat dan sebaliknya.
Hukum Keenam: Perilaku Konsumen
Hukum keenam dari permintaan menyatakan bahwa perilaku konsumen cenderung bervariasi seiring berjalannya waktu. Hal ini terjadi karena perubahan teknologi, struktur sosial, dan perubahan tren dalam industri.
Hukum Ketujuh: Mereka yang Ingin Bersaing
Hukum ketujuh permintaan menyatakan bahwa saat bisnis atau perusahaan memiliki pesaing yang lebih baik atau lebih rendah, harganya akan diatur secara langsung oleh bisnis lain di sekitar lingkungan itu.
Hukum Kedelapan: Kepuasan Konsumen
Hukum kedelapan permintaan menjelaskan bahwa untuk mempertahankan kepuasan konsumen dalam jangka panjang, produk dan jasa harus terus berinovasi dan berkembang.
Hukum Kesembilan: Produk Baru
Hukum kesembilan permintaan menyatakan bahwa permintaan akan tumbuh secara signifikan ketika produk baru diluncurkan. Hal ini terjadi karena kelebihan baru dan fitur yang tidak tersedia dalam produk lain di pasar.
Hukum Kesepuluh: Persaingan yang Sehat
Hukum kesepuluh permintaan menyarankan bahwa persaingan yang sehat sangat penting untuk menciptakan pasar bebas dan untuk mempromosikan keseimbangan dalam ekonomi.
Hukum Sebelas: Efek Imbalan
Menurut hukum sebelas permintaan, efek balik atau “balik/reverse effect” dapat terjadi jika harga berlebihan, meskipun harga suatu produk mungkin naik sesuai dengan supply and demand yang tinggi.
Hukum Dua Belas: Harga Diskon
Hukum kedua belas dari permintaan menjelaskan bahwa ketika diskon tertentu diberikan pada produk atau jasa, penggunaan produk ini akan meningkat di pasar.
Hukum Tiga Belas: Identifikasi Konsumen
Hukum tiga belas permintaan menyatakan bahwa perusahaan harus menetapkan identifikasi target pasar atau pelanggan yang sesuai sebelum merilis produk mereka. Hal ini membantu untuk memaksimalkan pemasaran dan meningkatkan penjualan.
Hukum Empat Belas: Pelaporan Bisnis
Hukum keempat belas permintaan menyarankan bahwa bisnis atau perusahaan harus melaporkan perubahan harga dan permintaan yang dialami pasar. Hal ini berguna untuk mengukur penjualan dan meningkatkan strategi pemasaran.
Hukum Lima Belas: Ketersediaan Produk
Hukum lima belas permintaan berkaitan dengan ketersediaan produk di pasar. Perusahaan harus menyediakan jumlah yang cukup dari produk dan jasa yang dibutuhkan konsumen saat produk tersebut diluncurkan.
Hukum Enam Belas: Perilaku Konsumen dalam Masa Depan
Hukum enam belas permintaan menyatakan bahwa berdasarkan data sejarah dan tren pasar, perusahaan dapat memperkirakan perilaku konsumen dalam jangka panjang.
Hukum Tujuh Belas: Garansi dan Pengembalian Uang
Hukum tujuh belas dari permintaan menjelaskan bahwa perusahaan dapat membujuk konsumen dalam membeli produk mereka dengan menawarkan garansi atau pengembalian uang dalam jumlah tertentu.
Hukum Delapan Belas: Perbedaan Perilaku Konsumen
Hukum delapan belas permintaan menjelaskan bahwa perilaku konsumen bervariasi dalam pengelompokan yang berbeda, seperti usia atau gender. Hal ini berguna untuk memahami tren pasar dan memberikan strategi pemasaran yang tepat.
Hukum Sembilan Belas: Perubahan Sosial
Hukum sembilan belas permintaan berkaitan dengan perubahan sosial dan politik yang dapat mempengaruhi margin keuntungan perusahaan.
Hukum Dua Puluh: Pemasaran Suara
Hukum dua puluh permintaan menyarankan penggunaan media sosial sebagai strategi pemasaran utama.
Hukum Dua Puluh Satu: Analisis
Hukum dua puluh satu permintaan menekankan pentingnya analisis data untuk menentukan produk yang paling diminati oleh konsumen.
Hukum Dua Puluh Dua: Pertumbuhan Pendidikan
Hukum dua puluh dua permintaan berkaitan dengan pertumbuhan pendidikan dan latar belakang pendidikan yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen saat membeli produk dan jasa.
Hukum Dua Puluh Tiga: Investigasi Pasar
Hukum dua puluh tiga permintaan menyarankan melakukan penelitian pasar yang teratur dan memperpanjang pemikiran bisnis untuk memahami tren dan potensi pasar.
Tidak diragukan lagi bahwa memahami hukum permintaan adalah kunci sukses bisnis apa pun. Namun, ini hanya sebagian kecil dari apa yang diperlukan untuk menjadi sukses di pasar. Dengan penggunaan teknologi saat ini, akan ada lebih banyak alat dan metrik yang dapat digunakan untuk membantu memahami perilaku pasar dan pelanggan yang lebih baik. Sedangkan pada saat yang sama, perusahaan yang paling berhasil akan selalu memiliki nurani bisnis yang baik dan berfokus pada menciptakan nilai tambah bagi pelanggan mereka.