Jika kamu adalah seorang yang senang mempelajari tentang teknologi, pasti kamu tidak asing dengan istilah "encoder" dan "decoder". Meskipun keduanya terdengar serupa, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan.
Pada dasarnya, encoder dan decoder adalah suatu jenis perangkat elektronik yang dapat mengubah sebuah sinyal analog menjadi sinyal digital. Namun, meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, tetapi cara kerja dari encoder dan decoder berbeda satu sama lain. Pada artikel ini, akan dijelaskan perbedaan tiga hal penting yang perlu kamu ketahui antara decoder dan encoder.
1. Fungsi
Decoder digunakan untuk menangkap sinyal digital dan mengembalikan sinyal tersebut ke bentuk yang sesuai dengan informasi yang berasal dari sumber sinyal. Sinyal digital yang dihasilkan oleh encoder bisa jadi kompleks, tergantung dari jenis perangkat encoder yang digunakan. Sehingga, decoder harus mampu mengubah sinyal digital tersebut menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh perangkat penerima sinyal.
Sementara itu, encoder berfungsi untuk mengubah sinyal analog atau digital menjadi sinyal digital yang dapat diproses oleh perangkat lainnya. Encoder sering digunakan pada sistem pengendalian dan pengukuran, seperti sensor pergerakan, suhu, kecepatan, dan banyak lagi.
2. Bahan
Encoder dan decoder dibuat dari bahan elektronik yang sama, yaitu chip semikonduktor atau IC. Namun, dibandingkan dengan decoder, encoder memiliki bahan yang lebih kompleks. Karena encoder harus mampu mengubah sinyal analog atau digital menjadi sinyal yang lebih kompleks, sehingga perangkat encoder memiliki lebih banyak komponen elektronik.
Sementara itu, decoder memiliki bahan yang lebih sederhana, karena fungsinya hanya untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog yang lebih mudah dibaca oleh perangkat penerima sinyal.
3. Jenis
Encoder dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu incremental, absolut, dan rotasi. Encoder incremental menghitung jumlah putaran dari bagian encoder, sehingga dapat mengukur sudut. Encoder absolut, pada saat diaktifkan, akan selalu menunjukkan nilai tertentu yang terkait dengan sudut tertentu. Sedangkan encoder rotasi adalah pengembangan dari jenis encoder absolut, yaitu encoder yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi perubahan posisi secara berkelanjutan dalam satu putaran penuh.
Decoder, di sisi lain, biasanya dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu dekoder analog dan digital. Dekoder analog akan mengambil sinyal analog sebagai masukan dan mengubahnya menjadi sinyal digital yang dapat diproses oleh perangkat elektronik. Sedangkan dekoder digital mengambil sinyal digital yang sudah diproses dan mengembalikannya menjadi sinyal analog.
Kesimpulan
Melalui artikel ini, kamu telah mengetahui perbedaan tiga hal yang penting antara decoder dan encoder. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengubah sinyal analog atau digital, namun cara kerja dan jenis perangkat yang digunakan oleh encoder dan decoder berbeda. Dengan memahami perbedaan antara keduanya, kamu akan dapat memilih jenis perangkat yang tepat berdasarkan pada kebutuhanmu.
Tentunya dengan adanya perbedaan yang jelas antara keduanya, kamu dapat memilih perangkat mana yang sesuai dengan kebutuhanmu. Jadi, sekarang kamu sudah tidak lagi bingung tentang perbedaan tentang encoder dan decoder bukan?