5 Kelebihan dan Kekurangan dari PLTBG Limbah Sawit

Siti Dewi

PLTBG atau Pembangkit Listrik Tenaga Biogas adalah salah satu bentuk alternatif energi yang semakin popular di Indonesia. Adanya keterbatasan sumber daya energi fosil membuat para pakar energi dan pemerintah mulai beralih ke sumber daya energi yang lebih ramah lingkungan dan terbarukan. Salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan adalah limbah sawit. Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 kelebihan dan kekurangan dari PLTBG limbah sawit.

Kelebihan

1. Ramah Lingkungan

PLTBG limbah sawit adalah bentuk energi terbarukan dan ramah lingkungan. Dalam produksi biogas, material organik diproses dengan menggunakan bakteri. Selain menghasilkan biogas sebagai sumber energi, proses ini juga mengurangi jumlah limbah organik yang dibuang ke lingkungan alam. Dengan demikian, sumber daya alam kita akan lebih terjaga dan lingkungan pun akan lebih terjaga.

2. Menambah Pendapatan Petani Sawit

Jika petani sawit bisa memanfaatkan limbah sawit mereka dari sisi biogas ini, hal tersebut dapat menjadi sumber pendapatan tambahan. Sebab, petani tak perlu lagi membuang limbah sawit mereka ke lingkungan, namun bisa memanfaatkan kotoran tersebut sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik. Dengan demikian, petani pun akan mempunyai sumber pendapatan baru dengan proses limbahnya yang sebelumnya dianggap tak berguna.

3. Mendukung Pembangunan Khususnya di Daerah Tertentu

PLTBG limbah sawit yang berhasil digunakan dengan optimal dapat menjadi salah satu lokomotif pembangunan di Indonesia. Selain memberikan sumber listrik yang dibutuhkan masyarakat, pembangunan PLTBG ini dapat menarik investasi dan juga menyerap tenaga kerja. Dengan demikian, PLTBG ini bisa menjadi tren pembangunan yang bisa menjadi acuan bagi daerah-daerah di seluruh Indonesia.

4. Dapat Mengurangi Tingkat Emisi

PLTGB limbah sawit mampu mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca. Hal ini disebabkan karena proses pengomposan limbah sawit yang diolah oleh bakteri-bakteri tertentu menghasilkan gas yang sebagian besar terdiri dari gas metan. Kebanyakan emisi gas metan disebabkan oleh limbah, sehingga pengolahan limbah menjadi PLTGB bisa menjadi solusi untuk mereduksi emisi dari gas rumah kaca di Indonesia.

5. Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil

Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, terutama minyak bumi sebagai sumber energi. Hal ini membuat pemerintah terus mencari alternatif sumber energi yang lebih murah, ramah lingkungan, dan tentu saja terbarukan. PLTBG limbah sawit bisa menjadi salah satu pilihan alternatif guna mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar fosil.

Kekurangan

1. Tingginya Investasi Awal

Investasi awal pembangunan PLTBG limbah sawit sangat tinggi. Ini disebabkan karena infrastruktur yang dibangun harus menggunakan materi dan teknik khusus. Misalnya saja, pembangunan tangki penyimpanan biogas atau pembangunan pipeline yang memerlukan material stainless steel dan teknologi welding yang lebih terampil. Hal ini membuat calon investor harus berani mengeluarkan dana yang tidak kecil.

2. Tidak Cocok untuk Skala Kecil

PLTBG limbah sawit lebih cocok untuk skala besar dibandingkan dengan skala kecil. Ini disebabkan karena biaya awal yang tinggi seperti disebutkan sebelumnya. Selain itu, skala besar juga dapat membangkitkan listrik yang lebih banyak dan dapat menyalurkannya ke jaringan listrik yang sudah ada di daerah tersebut.

3. Membutuhkan tenaga ahli

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas menggunakan limbah sawit membutuhkan keahlian teknis yang tinggi. Kesalahan di dalam instalasi dan penggunaan mengakibatkan biogas tidak terbentuk pada level optimal. Kualitas biogas menjadi faktor penting, sehingga diperlukan pula tenaga ahli dari luar daerah untuk melakukan pengawasan sampai dengan pelatihan penggunaan yang tepat.

4. Rawan Kegagalan

Pembangunan PLTBG limbah sawit juga rawan mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan karena pembangunan harus memperhatikan berbagai faktor yang bisa mempengaruhi kinerja PLTBG: ketersedian bahan bakar, kualitas kotoran, teknologi dan SDM yang ada. Kesalahan dalam proses ini bisa menyebabkan kerusakan pada komponen tersebut dan tentunya tidak bisa dihindari oleh siapa pun.

5. Tidak Terlalu Efisien dalam Menghasilkan Energi

PLTBG limbah sawit memang ramah lingkungan dan sangat membantu dalam mengatasi masalah pencemaran udara. Namun dalam hal efisiensi, PLTBG limbah sawit masih memiliki kekurangan. Untuk menghasilkan satu unit listrik diperlukan bahan bakar tertentu, sementara dalam skala menengah sampai besar, pengkonsumsi biogas perlu meningkatkan kualitas bahan bakar yang umumnya belum meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil.

Kesimpulan

PLTBG limbah sawit adalah solusi alternatif bagi energi yang ramah lingkungan dan terbarukan. Dalam prakteknya, PLTBG limbah sawit memiliki kelebihan dan kekurangan. Para investor perlu mempertimbangkan sejumlah pertimbangan secara matang sebelum melakukan investasi pada PLTBG limbah sawit. Kendati demikian, jika PLTBG limbah sawit mampu dikembangkan dengan baik, maka PLTBG limbah sawit berpotensi menjadi sumber energi terbarukan andalan Indonesia.

Also Read

Bagikan:

Tags