Secara umum, pendekatan sastra bandingan merupakan suatu cara untuk membandingkan dua karya sastra dari budaya yang berbeda. Pendekatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan dan kesamaan antara kedua karya tersebut dari segi tema, struktur, gaya bahasa, dan konteks historisnya. Di dalam pendekatan sastra bandingan, ada 5 pendekatan teori yang dapat digunakan, yaitu:
1. Pendekatan Kajian Kesamaan
Pendekatan kajian kesamaan menekankan pada kemiripan antara kedua karya sastra yang dibandingkan. Pendekatan ini cenderung menargetkan perbandingan antara tema, plot, atau plot point khusus dari kedua karya tersebut. Misalnya, bisa saja kedua karya sastra memiliki tema yang sama atau kedua karya memiliki karakteristik serupa dalam konteks budaya dari masyarakat di mana teks itu berasal.
2. Pendekatan Kajian Perbedaan
Sebaliknya, pendekatan kajian perbedaan fokus pada perbedaan antara kedua karya sastra yang dibandingkan. Pendekatan ini menganalisis sejarah dan dorongan di balik pembuatan karya sastra tersebut, serta mengembangkan pemahaman tentang makna dari pilihan bahasa di dalam teks. Misalnya, bisa saja kedua karya sastra berasal dari dua budaya yang berbeda, dan menggunakan bahasa yang berbeda dalam menyampaikan cerita dan pesan.
3. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual menekankan pada kaitan antara kedua karya sastra dan konteks sosial, politik, ekonomi, atau budaya. Pendekatan ini membantu menelusuri perbedaan dan kesamaan diantara kedua karya, yang mungkin disebabkan oleh pengarang yang pada masanya, atau lingkungan sosial dan budaya yang mempengaruhi pembentukan karya sastra tersebut. Misalnya, kedua karya sastra dipengaruhi oleh kondisi sosial dan politik pada zamannya, atau menjadi representasi dari kelas sosial yang berbeda.
4. Pendekatan Feminisme
Pendekatan feminisme dalam sastra bandingan mengacu pada peran gender dalam kedua karya sastra yang dibandingkan. Pendekatan ini mengeksplorasi penggambaran karakter, konstruksi naratif dan interpretasi gender dalam kedua karya tersebut. Misalnya, bisa saja kedua karya sastra memiliki penggambaran yang berbeda tentang peran gender yang berbeda.
5. Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis melihat kedua karya sastra dari sudut pandang psikologis, terutama dalam hubungannya dengan motivasi yang tidak sadar dan ketidakpuasan. Pendekatan ini menyerukan untuk mengeksplorasi hubungan antara motif dan ambiguitas dalam kedua karya sastra tersebut, serta untuk mengeksplorasi konstelasi psikologis yang memunculkan tema dan penyelesaian kisah tersebut. Misalnya, bisa saja kedua karya sastra memiliki motivasi yang berbeda dari karakter yang terlibat, dan psikologi dari kedua tokoh tersebut dapat menjadi alasan fundamental untuk keberadaan perbedaan dalam kedua karya sastra.
Kesimpulan
Kelima pendekatan sastra bandingan yang telah disebutkan di atas dapat membantu pembaca untuk membandingkan dua karya sastra dengan membuka suatu jenis pemikiran yang berbeda melalui pendekatan teoretis. Namun, untuk memahami kedua karya sastra secara menyeluruh, perlu dipertimbangkan pendekatan sastra bandingan yang relevan dengan kedua karya sastra tersebut dan bersifat terbuka terhadap kemungkinan bentuk perbandingan lainnya. Hal ini dapat membantu pembaca untuk mempertajam keterampilan sastra mereka, menyempurnakan penafsiran akhir, dan meningkatkan apresiasi mereka atas kedua karya sastra tersebut.