Dalam dunia akuntansi, biaya merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan biaya yang harus dihitung dengan cermat agar dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan strategis. Ada dua metode yang umum digunakan dalam menghitung biaya yaitu biaya variabel dan biaya absorpsi. Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan dan perbandingan antara kedua metode tersebut.
Biaya Variabel
Metode biaya variabel memperhitungkan biaya yang berubah secara langsung sesuai dengan jumlah produksi. Biaya variabel terdiri atas bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel. Biaya overhead variabel adalah biaya overhead yang berubah sesuai dengan tingkat produksi. Metode biaya variabel sangat berguna dalam mengetahui perubahan dalam biaya produksi dan laba.
Biaya Absorpsi
Metode biaya absorpsi, atau yang juga dikenal dengan biaya penuh, memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam produksi suatu barang atau jasa. Biaya yang diperhitungkan meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya overhead tetap dan variabel. Metode biaya absorpsi sangat berguna dalam mengambil keputusan mengenai harga jual produk dan analisis break-even point.
Perbandingan
Berikut ini adalah perbandingan antara biaya variabel dan biaya absorpsi dalam beberapa aspek:
Biaya Total
Biaya total dalam metode biaya variabel hanya terdiri dari bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel. Sedangkan dalam metode biaya absorpsi, biaya total terdiri dari bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya overhead tetap dan variabel.
Perubahan Harga Bahan Baku dan Tenaga Kerja
Dalam metode biaya variabel, perubahan harga bahan baku dan tenaga kerja langsung langsung mempengaruhi biaya produksi. Sedangkan dalam metode biaya absorpsi, perubahan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap biaya produksi karena biaya yang tetap.
Analisis Break-Even Point
Dalam metode biaya variabel, analisis break-even point dapat dilakukan dengan mudah karena biaya yang dihitung hanya terdiri dari biaya variabel. Sedangkan dalam metode biaya absorpsi, analisis break-even point lebih sulit dilakukan karena melibatkan biaya yang tetap dan variabel.
Pengambilan Keputusan Harga Jual
Dalam metode biaya variabel, perusahaan dapat menentukan harga jual produk dengan lebih fleksibel karena hanya memperhatikan biaya variabel. Sedangkan dalam metode biaya absorpsi, harga jual produk harus memperhitungkan seluruh biaya produksi termasuk biaya overhead tetap dan variabel.
Perubahan Volume Produksi
Dalam metode biaya variabel, perubahan volume produksi secara langsung mempengaruhi biaya produksi. Sedangkan dalam metode biaya absorpsi, perubahan volume produksi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap biaya produksi karena biaya yang tetap.
Keuntungan
Dalam metode biaya variabel, keuntungan per unit produk lebih rendah jika dibandingkan dengan metode biaya absorpsi karena biaya overhead tetap tidak diperhitungkan. Sedangkan dalam metode biaya absorpsi, keuntungan per unit produk lebih tinggi karena seluruh biaya produksi diperhitungkan.