Banyak orang tua yang tidak sadar bahwa membandingkan prestasi anak dengan anak lain bisa memberikan dampak psikologis yang besar pada anak. Terlebih lagi, semakin sering dilakukan, semakin besar pula dampaknya. Melihat orang lain berhasil pada hal yang sama, bisa menyebabkan anak merasa merendahkan diri sendiri dan merasa tidak kompeten. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya depresi dan kecemasan.
Berikut adalah 7 dampak psikologis membandingkan prestasi anak yang perlu diperhatikan:
1. Kebencian Diri
Ketika anak merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi orang tua atau tidak sebagus anak lain, anak bisa merasa kecewa dan mengalami kebencian terhadap dirinya sendiri. Anak mungkin merasa tidak cukup baik dan berpikir bahwa tidak ada yang bisa dibanggakan tentang dirinya.
2. Rasa Takut Gagal
Perbandingan prestasi anak bisa membuat anak merasa takut gagal. Anak mungkin merasa bahwa jika mereka gagal, mereka tidak akan mampu mengecewakan orang tua mereka dan menjadi penghinaan di mata teman-teman mereka.
3. Kehilangan Motivasi
Anak mungkin kehilangan motivasi untuk mencoba dan belajar baru jika mereka merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi orang tua atau merasa tidak sebagus anak lain. Anak mungkin merasa tidak ada gunanya mencoba, karena mereka merasa mereka tidak akan pernah sebaik yang diinginkan orang tua.
4. Perasaan Tidak Nyaman dengan Teman Sebaya
Jika anak merasa terus-menerus dibandingkan dengan teman-teman mereka, mereka mungkin merasa tidak nyaman ketika bersama teman sebaya mereka. Anak mungkin merasa kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat dan merasa tidak bisa bersenang-senang seperti teman-temannya.
5. Kecenderungan Menyalahkan Orang Lain
Jika anak merasa terus-menerus dibandingkan dengan orang lain, mereka mungkin memiliki kecenderungan untuk menyalahkan orang lain ketika mereka tidak mencapai prestasi yang diharapkan. Ini tidak hanya bisa memberikan dampak negatif pada hubungan anak dengan orang lain, tetapi juga bisa merusak perilaku dan sikap anak.
6. Meningkatkan Risiko Kecemasan dan Depresi
Dampak psikologis paling serius dari membandingkan prestasi anak adalah meningkatkan risiko terjadinya kecemasan dan depresi. Jika anak merasa terus-menerus tidak mampu memenuhi ekspektasi orang tua atau tidak sebaik anak lain, mereka mungkin merasa tidak berguna dan tidak layak dicintai. Hal ini bisa memengaruhi kesehatan mental anak dan menyebabkan masalah di kemudian hari.
7. Menurunkan Percaya Diri
Perbandingan prestasi anak bisa menyebabkan penurunan percaya diri. Anak mungkin merasa kurang mampu dan merasa tidak layak seperti teman-temannya. Hal ini bisa membuat anak merasa sulit untuk mencapai prestasi yang sebenarnya mampu dicapai, karena mereka merasa tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukannya.
Kesimpulan
Membandingkan prestasi anak dengan anak lain bisa menyebabkan dampak psikologis yang besar. Anak mungkin merasa kebencian terhadap diri sendiri, takut gagal, kehilangan motivasi, merasa tidak nyaman dengan teman sebaya, menyalahkan orang lain, meningkatkan risiko kecemasan dan depresi, dan menurunkan percaya diri. Oleh karena itu, orang tua harus menghindari membandingkan prestasi anak dan fokus pada kekuatan anak dan kesuksesan mereka.