3 Perbedaan Antara Batu Bara Keras dan Batu Bara Coklat

Rahayu Ananda

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda bahwa ada dua jenis batu bara yang berbeda: batu bara keras dan batu bara coklat? Meskipun keduanya sama-sama berasal dari fosil tumbuhan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam komposisi dan sifat fisik. Berikut ini adalah 3 perbedaan antara batu bara keras dan batu bara coklat.

1. Warna dan kandungan karbon

Salah satu perbedaan paling mencolok antara batu bara keras dan batu bara coklat adalah warnanya. Batu bara keras, atau disebut juga anthracite, umumnya berwarna hitam kebiruan dengan kandungan karbon yang sangat tinggi. Sementara itu, batu bara coklat, atau disebut juga lignite atau brown coal, memiliki warna coklat kemerahan dan kandungan karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan batu bara keras.

Berdasarkan kandungan karbonnya, batu bara coklat memiliki kandungan karbon sekitar 60-70%, sementara batu bara keras memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi, sekitar 86-97%. Kandungan karbon yang rendah pada batu bara coklat membuatnya lebih mudah terbakar, namun juga lebih tidak efisien sebagai bahan bakar.

2. Kekerasan dan kepadatan

Batu bara keras memiliki tekstur yang keras dan padat, sedangkan batu bara coklat cenderung lebih lembut dan mudah dipecah. Batu bara keras juga lebih padat dan memiliki berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan dengan batu bara coklat.

Kekerasan dan kepadatan batu bara mengarahkan pada sifat pembakaran dan penggunaan yang berbeda. Batu bara keras digunakan terutama dalam aplikasi industri, karena memiliki nilai kalor yang tinggi dan rendah kadar abunya. Sementara itu, batu bara coklat lebih sering digunakan dalam aplikasi listrik, karena lebih mudah terbakar dan lebih murah daripada batu bara keras.

3. Daerah penambangan dan cadangan

Batu bara keras ditemukan di daerah yang relatif sempit dan hanya terdapat di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Eropa, Rusia, dan China. Sementara itu, batu bara coklat dapat ditemukan di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Meski cadangan batu bara coklat di Indonesia sangat melimpah, namun batu bara coklat umumnya dianggap sebagai sumber energi yang lebih rendah daripada batu bara keras. Hal ini membuat perusahaan tambang lebih memilih untuk mengekstraksi batu bara keras daripada batu bara coklat.

Kesimpulan

Batu bara keras dan batu bara coklat masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan ketika digunakan sebagai bahan bakar. Batu bara keras memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi, lebih keras dan lebih padat, namun terdapat di daerah yang lebih terbatas. Sementara itu, batu bara coklat lebih murah dan lebih mudah terbakar, namun memiliki kandungan karbon yang lebih rendah dan biasanya dianggap sebagai bahan bakar yang kurang efisien.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan perbedaan antara batu bara keras dan batu bara coklat sebelum memilih jenis batu bara yang akan digunakan. Dengan memperhatikan faktor-faktor seperti kepadatan, komposisi dan cadangan sumber daya, maka pemilihan jenis batu bara yang tepat dapat membantu mengoptimalkan penggunaan energi dan menekan biaya produksi.

Also Read

Bagikan:

Tags