Apa Perbedaan Sunnah dan Hadits?

Rahayu Ananda

Apabila kita membicarakan mengenai Islam, sudah barang tentu kita tidak bisa lepas dari istilah sunnah dan hadits. Keduanya memang sering dijumpai dalam berbagai konteks ketika membicarakan agama Islam. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara sunnah dan hadits?

Pengertian Sunnah

Sunnah menurut istilah pada dasarnya bermakna "jalan atau cara". Namun, dalam pembahasan agama Islam, istilah sunnah mengacu pada segala hal yang dilakukan atau disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sunnah bisa berupa perbuatan, ucapan atau sikap Nabi Muhammad.

Secara umum, sunnah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sunnah mu’akkadah dan sunnah ghairu mu’akkadah. Sunnah mu’akkadah adalah perbuatan yang disunnahkan dengan sangat kuat, baik dalam ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sunnah mu’akkadah adalah shalat tahajjud, menghadiri jenazah dan lain-lain. Sementara sunnah ghairu mu’akkadah adalah perbuatan yang disunnahkan, tetapi tidak terlalu ditekankan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sunnah ghairu mu’akkadah adalah membaca zikir setelah shalat, mengucapkan salam ketika berpindah tempat dan lain-lain.

Pengertian Hadits

Hadits adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, baik itu berupa ucapan, perbuatan atau sikap. Hadits dikenal juga sebagai keterangan yang menjelaskan dan menjelaskan maksud dari ayat Al-Qur’an. Dalam pengertian umum, hadits adalah sumber ketiga dari Islam setelah Al-Qur’an dan Sunnah.

Setiap hadits mempunyai sanad dan matan. Sanad adalah urutan perawi (orang yang meriwayatkan), sedangkan matan adalah isi hadits itu sendiri. Hadits yang sahih adalah hadits yang sanad dan matannya dipercayai keabsahannya.

Perbedaan Sunnah dan Hadits

Perbedaan sunnah dan hadits sebenarnya sangat sederhana. Sunnah adalah segala perbuatan, ucapan atau sikap Nabi Muhammad. Sementara hadits adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa sunnah adalah sumber utama kedua dalam Islam setelah Al-Qur’an, sedangkan hadits adalah sumber ketiga. Artinya, sunnah dan hadits sama-sama penting, namun sunnah mempunyai kedudukan yang lebih utama.

Pentingnya Sunnah dan Hadits dalam Islam

Sebagai umat Islam, penting untuk memahami dan mengamalkan sunnah dan hadits dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan sunnah dan hadits meresap ke dalam berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan bermasyarakat. Sunnah dan hadits menjadi rambu bagi umat muslim untuk meniti kehidupan yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam.

Mengamalkan sunnah dan hadits juga akan membawa manfaat terhadap kehidupan umat muslim itu sendiri. Dalam segi spiritual, mengamalkan sunnah dan hadits akan memberikan ketenangan dan ketentraman hati karena telah melakukan apa yang dianjurkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Selain itu, mengamalkan sunnah dan hadits juga akan membawa manfaat dalam kehidupan sosial, kehidupan berumah tangga dan kehidupan bermasyarakat.

Kesimpulan

Sunnah adalah segala perbuatan, ucapan atau sikap Nabi Muhammad, sementara hadits adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad. Sunnah dan hadits sama-sama penting, namun sunnah mempunyai kedudukan yang lebih utama. Ajaran sunnah dan hadits sangat penting untuk dijadikan pedoman dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam kehidupan sosial, bermasyarakat dan berkeluarga. Sebagai umat Islam, kami harus selalu memperbanyak mengamalkan sunnah dan hadits, sehingga kita dapat meniti kehidupan yang lebih baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam.

Also Read

Bagikan:

Tags