10 Apa Perbedaan Costing dan Full Costing

Rahayu Ananda

Costing adalah suatu metode akuntansi yang digunakan untuk menghitung biaya produksi dari produk atau jasa yang dihasilkan, dengan tujuan untuk menentukan harga jual yang tepat. Ada banyak jenis costing yang digunakan dalam akuntansi, dua di antaranya adalah costing dan full costing. Meskipun keduanya terlihat sama, sebenarnya ada perbedaan signifikan antara keduanya.

Pengertian Costing

Costing adalah metode akuntansi yang digunakan untuk menghitung biaya produksi secara langsung (Direct Cost) dan tidak langsung (Indirect Cost). Pada metode ini, biaya produksi dihitung dengan cara membagi overhead cost dengan jumlah produk yang dihasilkan. Hasil dari perhitungan ini, kemudian digunakan untuk menentukan harga jual produk.

Pengertian Full Costing

Sementara full costing adalah metode akuntansi yang juga digunakan untuk menghitung biaya produksi dari produk atau jasa. Namun, pada metode ini selain Direct Cost dan Indirect Cost, juga termasuk biaya tetap (Fixed Cost) seperti biaya gaji, sewa dan overhead cost. Hasil dari perhitungan ini kemudian dijadikan dasar untuk menentukan harga jual produk.

Perbedaan Costing dan Full Costing

Adapun perbedaan antara costing dan full costing adalah sebagai berikut :

  1. Penghitungan Biaya Produksi : Pada metode costing, hanya menghitung biaya produksi dari Direct Cost dan Indirect Cost saja, sedangkan full costing menghitung seluruh biaya produksi, termasuk Fixed Cost.

  2. Obyek Penghitungan : Pada costing, obyek penghitungannya adalah produk, sedangkan pada full costing, obyek penghitungannya adalah biaya produksi.

  3. Penggunaan Metode : Costing biasanya digunakan pada perusahaan kecil atau usaha kecil yang masih dalam tahap awal, sedangkan full costing digunakan pada perusahaan besar yang sudah mapan.

  4. Pengambilan Keputusan : Pada costing, keputusan harga jual didasarkan pada jumlah produksi saja, sedangkan pada full costing, keputusan harga jual didasarkan pada seluruh biaya produksi.

  5. Fleksibilitas : Costing lebih fleksibel dibandingkan dengan full costing, karena biaya tetap tidak diperhitungkan dalam penghitungan biaya produksi.

  6. Keterkaitan Biaya dengan Produk : Pada costing, biaya langsung dikaitkan langsung dengan produk, sehingga lebih mudah untuk memperkirakan biaya produksi pada tingkat yang lebih rendah, sedangkan pada full costing semua biaya dikaitkan dengan produk dan lebih sulit untuk memperkirakan biaya produksi pada tingkat yang lebih rendah.

  7. Perhitungan Margin : Pada costing, margin dihitung berdasarkan direct cost saja, sedangkan pada full costing, margin dihitung berdasarkan seluruh biaya produksi.

  8. Jenis Produk : Costing digunakan untuk produk tunggal atau produk sedikit variasi, sedangkan full costing digunakan untuk produk yang memiliki banyak variasi.

  9. Jumlah Output Produksi : Costing digunakan untuk perusahaan dengan volume output yang kecil, sedangkan full costing digunakan untuk perusahaan yang memiliki output produksi yang besar.

  10. Kompleksitas Produk : Costing digunakan untuk produk yang sederhana dan tidak kompleks, sedangkan full costing digunakan untuk produk yang sangat kompleks.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara costing dan full costing terletak pada penghitungan biaya produksi. Costing hanya menghitung biaya produksi dari Direct Cost dan Indirect Cost saja, sedangkan full costing menghitung seluruh biaya produksi yang meliputi Direct Cost, Indirect Cost dan Fixed Cost. Oleh karena itu, dalam menentukan metode costing yang tepat untuk perusahaan, manajemen harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan perusahaan, jenis produk yang dihasilkan, jumlah output produksi, dan kompleksitas produk.

Also Read

Bagikan:

Tags