Orde Baru dan Orde Reformasi adalah dua periode penting dalam sejarah Indonesia. Orde Baru dipimpin oleh Soeharto dan berlangsung dari 1967 hingga 1998, sementara Orde Reformasi dimulai setelah kudeta Soeharto pada tahun 1998 dan berlangsung hingga sekarang. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbandingan antara masa pemerintahan Orde Baru dan Orde Reformasi.
1. Pemerintahan Otoriter vs Demokratis
Salah satu perbedaan utama antara Orde Baru dan Orde Reformasi adalah dalam hal gaya pemerintahan. Orde Baru dikenal sebagai masa pemerintahan otoriter, di mana kekuasaan dipusatkan pada Soeharto dan kelompok kecil yang berkuasa. Sementara itu, Orde Reformasi adalah masa pemerintahan demokratis di mana rakyat memiliki hak suara untuk memilih pemimpin mereka.
2. Ekonomi
Selama masa Orde Baru, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, tetapi pertumbuhan ini lebih disebabkan oleh kebijakan moneter yang ketat daripada faktor-faktor internal. Salah satu kebijakan ekonomi luar biasa yang dikenal saat itu adalah liberalisasi ekonomi melalui program Bimbingan Masyarakat Ekonomi Indonesia. Selain itu, Orde Baru juga sering dikritik karena korupsi yang merajalela dalam pemerintahan.
3. Hak Asasi Manusia
Salah satu kritik utama terhadap Orde Baru adalah pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi. Soeharto dikenal sebagai seorang diktator, dan banyak orang yang ditangkap dan dipenjara karena berbicara terbuka atau menyuarakan pendapat mereka. Di Orde Reformasi, hak asasi manusia dihormati dan orang bebas berbicara melakukan kritik terhadap pemerintah.
4. Hubungan Eksternal
Orde Baru dikenal sebagai masa di mana Indonesia meningkatkan hubungan eksternalnya dengan negara-negara asing seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang. Di sisi lain, Orde Reformasi mengejar politik luar negeri yang lebih independen dan memperkuat hubungan dengan negara-negara Asia, seperti China dan India.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas perbandingan antara masa pemerintahan Orde Baru dan Orde Reformasi. Meskipun Orde Baru dikenal sebagai periode pertumbuhan ekonomi yang signifikan, kebijakan otoriter dan pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi telah menjadi isu kontroversial dalam sejarah Indonesia. Orde Reformasi sekarang menekankan pada demokrasi, hak asasi manusia, dan politik luar negeri yang lebih independen.
