Perbandingan Fisura Anus pada Bayi dan Orang Dewasa

Putri Ayu

Fisura anus adalah kondisi ketika terjadi robekan pada kulit yang menyelimuti anus. Kondisi ini sangat umum terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada bayi. Meskipun muncul pada tempat yang sama, tetapi kondisi fisura anus yang terjadi pada bayi dan orang dewasa memiliki perbedaan dalam manifestasi klinis, etiologi, dan penanganannya.

Manifestasi Klinis

Fisura Anus pada Bayi

Fisura anus pada bayi sering terjadi selama 6 minggu pertama kehidupan mereka, terutama pada bayi prematur. Bayi dengan fisura anus akan menunjukkan gejala berupa kesulitan buang air besar, nyeri saat buang air besar, dan kadang-kadang ada lebih sedikit feses yang dikeluarkan dibandingkan dengan bayi yang sehat. Namun, dalam beberapa kasus, fisura anus pada bayi tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Fisura Anus pada Orang Dewasa

Sedangkan pada orang dewasa, fisura anus sering disebabkan oleh sembelit, diare, atau peregangan saat buang air besar. Gejala fisura anus pada orang dewasa meliputi nyeri saat buang air besar, darah pada feses, dan rasa tidak nyaman saat duduk.

Etiologi

Fisura Anus pada Bayi

Penyebab fisura anus pada bayi belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini. Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami fisura anus, serta bayi yang lahir dari ibu dengan riwayat fisura anus atau fisura preaurikular.

Fisura Anus pada Orang Dewasa

Fisura anus pada orang dewasa terjadi akibat trauma pada menuju feses melalui anus yang ketat, yang dapat terjadi karena sembelit kronis, diare, atau peregangan saat buang air besar. Faktor risiko lainnya termasuk tekanan intra-abdominal yang tinggi, seperti saat kehamilan, dan terlalu sering membersihkan anus dengan sabun yang mengeringkan kulit.

Penanganan

Fisura Anus pada Bayi

Fisura anus pada bayi sering sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan tindakan pengobatan khusus. Bayi hanya perlu diberikan perhatian khusus untuk mencegah sembelit. Jika gejala fisura anus pada bayi tetap bertahan selama lebih dari 6 minggu, maka operasi mungkin diperlukan.

Fisura Anus pada Orang Dewasa

Pengobatan fisura anus pada orang dewasa tergantung pada penyebabnya. Pengobatan yang umum dilakukan adalah dengan membuat feses lebih lembut melalui perubahan pola makan dan pemberian obat pencahar, serta menghindari pencatatan saat buang air besar. Terapi sit bath, penggunaan salep antiinflamasi, dan intervensi bedah dapat menjadi pilihan pengobatan jika gejala tidak membaik dengan pengobatan yang konservatif.

Kesimpulan

Meskipun memiliki lokasi yang sama, fisura anus pada bayi dan orang dewasa memiliki perbedaan manifestasi klinis, etiologi, serta penanganannya. Faktor risiko bagi kedua kelompok usia juga berbeda. Oleh karena itu, perlu dilakukan diagnosa yang tepat dan penanganan yang sesuai untuk memastikan kondisi fisura anus dapat sembuh dengan sempurna.

Also Read

Bagikan:

Tags