Apakah Anda telah menyadari bahwa gross profit margin (GPM) dan profitabilitas seringkali tidak selalu berkorelasi positif? Meskipun begitu, banyak perusahaan terkadang hanya memperhatikan GPM dalam usaha mereka untuk mencapai profitabilitas yang terbaik. Padahal, penekanan pada GPM dapat mengakibatkan dampak negatif pada profitabilitas.
Apa itu Gross Profit Margin?
Gross Profit Margin adalah rasio laba kotor perusahaan yang menunjukkan persentase dari pendapatan yang tersisa setelah biaya produksi dikurangi. Dalam angka, gross profit margin dihitung dengan cara mengurangi biaya produksi dari pendapatan, kemudian hasilnya dibagi dengan pendapatan. Hasil dari perhitungan ini akan menunjukkan persentase kotor dari setiap penjualan.
Apa itu Profitabilitas?
Profitabilitas merujuk pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Setiap perusahaan memiliki target profitabilitas yang ingin dicapai sesuai dengan rencana dan visi mereka.
Gros Profit Margin vs Profitabilitas: Apa Hubungannya?
Seringkali banyak perusahaan terlalu fokus pada GPM dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas. Dalam jangka pendek, peningkatan GPM dapat meningkatkan laba kotor perusahaan. Namun, dalam jangka panjang, fokus hanya pada GPM dapat memiliki dampak negatif pada profitabilitas.
1. Penurunan Kualitas Produk atau Jasa
Untuk meningkatkan GPM, perusahaan seringkali berusaha menekan biaya produksi dengan cara menurunkan kualitas bahan baku atau memangkas biaya jasa. Hal ini dapat mengakibatkan produk atau jasa menjadi kurang berkualitas dan menurunkan kepercayaan pelanggan.
2. Penurunan Harga dan Margin
Dalam persaingan yang ketat, perusahaan sering kali terpaksa menurunkan harga untuk mempertahankan pelanggan mereka. Ketika perusahaan hanya fokus pada GPM, mereka cenderung sulit untuk menurunkan harga, karena penurunan harga akan mengurangi GPM. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan dan mengurangi profitabilitas perusahaan.
3. Tidak Meningkatkan Volume Penjualan
Fokus hanya pada GPM cenderung membuat perusahaan lambat dalam meningkatkan volume penjualan karena mereka terlalu fokus pada margin, sementara pesaing mereka fokus pada peningkatan volume penjualan dengan harga yang lebih rendah. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya pangsa pasar dan menurunkan profitabilitas perusahaan.
Kesimpulan
Sekarang Anda telah mengetahui alasan mengapa GPM dan profitabilitas seringkali tidak saling berkorelasi positif. Sementara GPM penting dalam menentukan laba kotor perusahaan, fokus hanya pada GPM dapat mengakibatkan dampak negatif pada profitabilitas jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara GPM dan profitabilitas agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.