Dalam pengukuran suhu, termometer adalah alat yang paling umum digunakan. Ada berbagai jenis termometer yang dapat digunakan, termasuk termometer alkohol dan termometer air raksa. Namun, lebih populer dan umum digunakan adalah termometer dengan air raksa. Tapi apa sebenarnya yang membuat air raksa menjadi pilihan yang lebih baik daripada alkohol sebagai pengisi dalam termometer? Di artikel ini, kita akan membahas keuntungan air raksa dibandingkan alkohol sebagai pengisi termometer.
Kestabilan
Ketidakstabilan adalah salah satu kelemahan dari alkohol sebagai pengisi dalam termometer. Alkohol dapat menguap dengan mudah dalam suhu yang tinggi, yang dapat menyebabkan masalah dalam pengukuran suhu yang akurat. Di sisi lain, air raksa lebih stabil dan tidak mudah menguap. Hal ini membuat pengukuran suhu menggunakan termometer air raksa menjadi lebih akurat dan dapat diandalkan.
Rentang Pengukuran
Rentang pengukuran suhu yang dapat dilakukan menggunakan termometer air raksa lebih luas daripada alkohol. Rentang suhu untuk termometer air raksa biasanya dari -39 derajat Celsius hingga 357 derajat Celsius, sedangkan rentang untuk termometer alkohol hanya mencakup suhu yang lebih rendah dari -80 derajat Celsius dan tidak lebih tinggi dari 80 derajat Celsius. Dengan rentang suhu yang lebih luas, termometer air raksa dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, dari suhu ruangan hingga aplikasi industri yang lebih ekstrem.
Konduktivitas Panas
Air raksa memiliki konduktivitas panas yang lebih tinggi daripada alkohol. Ini berarti air raksa dapat mengalirkan panas dengan lebih baik, membantu pengukuran suhu yang lebih cepat dan akurat. Hal ini khususnya penting dalam situasi di mana kecepatan pengukuran suhu menjadi faktor penting, seperti dalam proses industri yang melibatkan pemanasan dan pendinginan yang cepat.
Kepadatan
Air raksa memiliki kepadatan yang jauh lebih tinggi daripada alkohol. Hal ini memungkinkan penggunaan jarak yang lebih jauh antara batang termometer dan skala dalam termometer, menjadikannya lebih mudah untuk membaca hasil pengukuran suhu. Selain itu, kepadatan yang lebih tinggi dari air raksa memungkinkan termometer untuk digunakan dalam posisi yang lebih berbeda-beda, yang juga meningkatkan fleksibilitas penggunaan dari termometer.
Kesimpulan
Dari keempat poin yang telah dibahas, dapat kita simpulkan bahwa air raksa memiliki keuntungan signifikan dibandingkan alkohol sebagai pengisi dalam termometer. Kestabilan, rentang pengukuran, konduktivitas panas, dan kepadatan semuanya berperan dalam membuat penggunaannya lebih akurat dan dapat diandalkan. Meskipun mengandung risiko kesehatan dan lingkungan tertentu, penggunaan air raksa dalam aplikasi pengukuran suhu masih menjadi pilihan yang populer karena keuntungan yang dimilikinya sebagai pengisi dalam termometer.
Referensi
- Dapoigny, A., & Lefevre, P. (2019). Performances des thermomètres à dilatation de volume contenant du mercure et/ou de l’alcool (Performances of volume expansion thermometers containing mercury and/or alcohol). Revue Generale de Thermique, 58(1), 47-52.
- ASTM International. (2021). Standard Specification for Mercury-in-Glass, Total Immersion Thermometers. ASTM E1-21.1.