Apa itu Barometer?
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Penggunaannya sangat luas dalam industri dan sains. Ada banyak jenis barometer, termasuk barometer air dan barometer raksa. Pada artikel ini, kita akan membahas mengapa penggunaan raksa lebih disukai dalam barometer daripada air.
Apakah Barometer Air dan Raksa Sama-sama Akurat?
Barometer water, juga dikenal sebagai barometer stup atau barometer cairan, menggunakan air sebagai bahan yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer. Sebenarnya, barometer air cukup umum digunakan karena mudah dibuat dan relatif murah. Dalam barometer air, tekanan atmosfer memampatkan air ke dalam tabung tertutup dan membentuk kolom air. Ketinggian kolom air adalah indikator tekanan atmosfer. Namun, alat ini memiliki kelemahan yaitu sensitivitasnya yang rendah dan lebih rentan terhadap fluktuasi suhu.
Di sisi lain, barometer raksa menggunakan raksa untuk mengukur tekanan atmosfer. Raksa sangat padat dan tidak bereaksi dengan perubahan suhu, sehingga dapat memberikan pengukuran yang lebih akurat. Barometer raksa lebih sensitif dalam menangkap perubahan tekanan daripada barometer air. Karena itu, barometer raksa lebih banyak digunakan dalam pengukuran yang memerlukan akurasi yang tinggi seperti dalam aplikasi industri, navigasi kapal, dan penelitian geofisika.
Apa Risiko Penggunaan Raksa pada Barometer?
Walaupun barometer raksa lebih akurat daripada barometer air, penggunaannya memerlukan hati hati. Raksa adalah logam berat yang dapat menyebabkan keracunan, bahkan pada kadar yang sangat rendah. Raksa adalah bahan yang berbahaya dan bisa bocor ke lingkungan dan masuk ke sumber air dan hewan jika tidak ditangani dengan benar. Disamping itu, terkadang dijumpai kerusakan pada tabung raksa dalam barometer, yang bisa merembes ke udara dan menyebabkan kerusakan kesehatan pada pengguna. Oleh karena itu, pemerintah telah memperketat regulasi terkait penggunaan raksa dalam barometer.
Bagaimana Cara Mengatasi Risiko Penggunaan Raksa dalam Barometer?
Karena risiko penggunaan raksa, banyak negara telah melarang penggunaannya dalam barometer serta mewajibkan penggunaan alternatif yang lebih aman seperti barometer elektronik, barometer aneroid, dan barometer air. Barometer elektronik mengukur tekanan atmosfer dengan menggunakan sensor tekanan yang sensitif. Jenis barometer ini tidak memerlukan raksa dan memiliki akurasi yang tinggi serta penggunaannya lebih aman daripada barometer raksa. Sementara itu, barometer aneroid menggunakan rangkaian logam yang sensitif terhadap perubahan tekanan atmosfer. Keuntungan penggunaan barometer aneroid adalah tingkat akurasi yang sama dengan barometer raksa dan tidak memerlukan raksa. Sedangkan barometer air, seperti yang telah dibahas di atas, menggunakan air sebagai bahan pengukuran tekanan atmosfer.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, meskipun penggunaan barometer raksa lebih akurat daripada barometer air, penggunaannya memerlukan hati-hati karena risiko yang terkait dengan raksa. Oleh karena itu, banyak negara telah memperketat regulasi terkait penggunaan raksa dalam barometer dan mewajibkan penggunaan alternatif yang lebih aman seperti barometer elektronik atau aneroid. Walaupun demikian, barometer air tetap dapat digunakan dalam situasi tertentu dan sering kali digunakan karena mudah dibuat dan relatif murah.
Referensi
- H.R .Merkin. 1981. The Chemistry of the Elements. USA: Pergamon Press.
- Guo, W.L., LI, C.L., ZHANg, Z.Y., & ZHANG, W.D. (2010). "Design of new high accuracy intelligent pressure sensor," Chinese Journal of Scientific Instrument, 31(8), 1669–1673.
- https://www.nist.gov/programs-projects/mercury-thermometer-phase-out-and-instrument-replacement
- https://www.osha.gov/SLTC/mercury/mercury_barometers.html