Arsitektur adalah seni dan ilmu pembangunan bangunan. Seiring dengan waktu, arsitektur telah berkembang dan mengalami perubahan. Pada zaman dahulu, arsitektur dikenal dengan ciri-ciri klasik, seperti yang dipraktikkan di Yunani Kuno dan Roma Kuno. Namun seiring dengan perkembangan zaman, arsitektur modern muncul dengan ciri-ciri yang berbeda dengan arsitektur klasik.
Dalam artikel ini, saya akan membandingkan ciri-ciri arsitektur modern dan klasik, sehingga Anda dapat memahami perbedaan antara keduanya.
1. Bentuk Menara dan Kolom
Pada arsitektur klasik, bentuk menara dan kolom sangat diperhatikan. Bentuk menara dan kolom yang menonjol menjadi salah satu ciri khas arsitektur klasik. Sementara itu, dalam arsitektur modern, bentuk menara dan kolom memiliki peran yang lebih sederhana. Keduanya digunakan sebagai elemen estetika semata. Namun, bentuk dan ukuran kolom dapat berbeda-beda tergantung pada tuntutan arsitektur.
2. Penggunaan Material
Penggunaan material pada arsitektur modern dan klasik sangat berbeda. Arsitektur klasik lebih menggunakan material yang alami, seperti batu, marmer, dan kayu. Sementara arsitektur modern cenderung lebih mengutamakan penggunaan material yang modern, seperti beton dan baja. Namun, beberapa arsitek modern juga menggunakan material alami seperti kayu dan batu untuk menciptakan kesan harmoni antara keindahan alami dan arsitektur.
3. Konstruksi dan Struktur
Arsitektur klasik sering menggunakan konstruksi dan struktur yang rumit dan terperinci, sehingga memberikan kesan yang berkesan. Sebaliknya, arsitektur modern cenderung lebih menggunakan konstruksi yang sederhana, dengan struktur yang tampilannya lebih minimalis. Tujuannya adalah menciptakan kesan yang futuristik dan modern.
4. Ornamen
Arsitektur klasik cenderung menggunakan ornamen yang beragam dan rumit. Ornamen ini dibuat untuk memperindah bangunan dan memberikan kesan mewah. Sementara itu, arsitektur modern cenderung lebih minimalis dalam penggunaan ornamen. Dalam arsitektur modern, ornamen digunakan sebagai aksen yang mengundang perhatian tanpa memberikan kesan berlebihan.
5. Warna
Seringkali arsitektur klasik menggunakan warna yang beragam. Warnanya menciptakan kesan yang mewah dan elegan. Sedangkan, arsitektur modern lebih cenderung menggunakan warna yang netral seperti putih, hitam, abu-abu, atau warna yang lembut. Hal ini bertujuan untuk membuat bangunan terlihat bersih, profesional, dan modern.
6. Fasad
Fasad merupakan tampilan depan dari sebuah bangunan. Pada arsitektur klasik, fasad memiliki detail yang beragam, seperti spandrel, lintel, ataupun pilar. Sementara pada arsitektur modern, fasad ditampilkan dengan kesederhanaan. Fasad ditampilkan dengan garis-garis yang rapi, dengan sedikit atau tanpa detail sama sekali.
7. Ketinggian Bangunan
Arsitektur klasik cenderung memiliki ketinggian bangunan yang bervariasi. Jika pada bangunan gereja, misalnya, ketinggiannya juga bisa sangat tinggi. Sedangkan, arsitektur modern cenderung lebih mengutamakan rasio proporsi antara lebar, tinggi, dan kedalaman bangunan yang seimbang. Bangunan modern cenderung memiliki ketinggian yang tidak terlalu tinggi.
8. Pencahayaan
Orang sering menganggap arsitektur modern lebih terang daripada arsitektur klasik. Hal ini berkaitan dengan penggunaan kaca sebagai elemen bangunan, yang memungkinkan pencahayaan yang masuk ke dalam bangunan lebih maksimal. Sementara itu, pada arsitektur klasik bangunan bisa terasa cenderung lebih gelap. Oleh karena itu, perencanaan pencahayaan di arsitektur klasik harus dilakukan secara teliti agar bangunan tetap nampak modern tanpa kehilangan karakter asli arsitektur klasik.
9. Fungsi
Pada arsitektur klasik, bangunan dibangun dengan tujuan untuk dipercantik dan dijadikan bangunan monumen. Sementara arsitektur modern cenderung lebih fokus pada fungsi, seperti bangunan perkantoran, apartemen, dan rumah sakit. Namun, dalam praktiknya, arsitektur modern tetap menampilkan nilai estetika dan keindahan yang tinggi.
10. Kebebasan dan Kreativitas
Perkembangan teknologi dan material memungkinkan arsitek modern untuk lebih bebas dan kreatif dalam merancang dan membangun bangunan. Dalam arsitektur modern, tidak ada batasan jenis material yang harus digunakan dan bentuk yang harus dihadirkan. Hal ini memberikan kebebasan dan kreativitas yang tinggi bagi arsitek modern. Sementara pada arsitektur klasik, bangunan harus tetap mengikuti ciri khas yang telah ditentukan.
Kesimpulan
Perbedaan antara arsitektur modern dan klasik sangat jelas terlihat dari ciri-cirinya. Arsitektur klasik cenderung lebih rumit dalam beberapa elemen, sedangkan arsitektur modern lebih sederhana dan minimalis. Namun, perbedaan ini tidak mengurangi nilai estetika dan keindahan dari bangunan apapun yang kita pilih untuk membuat. Semakin berkembangnya teknologi dan material di masa depan, kita mungkin menemukan gaya arsitektur baru yang lebih unik dan menarik.