Tiga Teori Pembangunan dan Kelebihan serta Kekurangannya dalam Mewujudkan Kemajuan

Siti Dewi

Dalam pembangunan, terdapat beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli untuk melihat bagaimana mewujudkan kemajuan dalam suatu negara atau kawasan. Tiga teori yang sering dibahas adalah Modernisasi, Ketergantungan, dan Kritis-Radikal. Masing-masing teori memiliki kelebihan dan kekurangannya dalam mengembangkan sebuah negara. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang tiga teori pembangunan beserta kelebihan dan kekurangannya.

Teori Modernisasi

Teori Modernisasi dipercayai sebagai teori pembangunan yang paling umum dan paling banyak dikemukakan oleh para ahli. Teori ini mengatakan bahwa kemajuan suatu negara bergantung pada kemajuan sebagai suatu institusi utama. Institusi tersebut meliputi modernisasi administrasi, ekonomi, politik, dan sosial budaya. Dalam teori ini, modernisasi dianggap sebagai pengganti tradisi dan masyarakat yang kurang maju.

Kelebihan dari teori Modernisasi adalah bahwa mengedepankan aspek modernisasi akan mempercepat perkembangan negara. Di sisi lain, teori ini kurang memperhatikan masalah sosial, politik, dan sumber daya manusia. Selain itu, Modernisasi dianggap sebagai pengganti budaya dan tradisi asli suatu negara, yang menjadi permasalahan tersendiri.

Teori Ketergantungan

Teori ketergantungan dipercayai sebagai model yang berbeda dari teori modernisasi. Teori ini mengungkapkan bahwa negara-negara di dunia ketiga tergantung pada negara-negara maju dalam menggunakan ekonomi global. Ekonomi global mengarah pada negara-negara maju sebagai investor dan produsen sumber daya, sedangkan negara-negara berkembang dieksploitasi. Dalam teori ini, negara-negara di dunia ketiga di bawah kendali negara-negara maju.

Kelebihan dari teori Ketergantungan adalah bahwa teori ini menekankan pentingnya keadilan sosial dan mempertimbangkan berbagai sumber daya manusia. Namun, teori ini cenderung membuat negara-negara berkembang tidak mandiri dan selalu tergantung pada negara-negara maju.

Teori Kritis-Radikal

Teori Kritis-Radikal atau Critical Development Theory (CDT) menyatakan bahwa pembangunan seharusnya diarahkan pada pemajuan masyarakat dan bukan pada mengembangkan suatu ekonomi atau bisnis. Dalam teori ini, pembangunan dianggap sebagai kontradiksi antara pemaju sosial yang positif dan kemajuan ekonomi global yang masif. Pada dasarnya, pembangunan seharusnya fokus pada kesejahteraan masyarakat.

Kelebihan dari teori Kritis-Radikal adalah bahwa ini menitikberatkan pada kepentingan masyarakat, lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Akan tetapi, teori ini sering kali dianggap tidak praktis dan sulit untuk diimplementasikan secara langsung.

Kesimpulan

Tiga teori pembangunan membahas tentang bagaimana mewujudkan kemajuan dalam suatu negara atau kawasan. Teori Modernisasi menekankan pada modernisasi institusi sebagai cara tercepat untuk mempercepat kemajuan negara. Teori ketergantungan menunjukkan bahwa negara-negara berkembang tergantung pada negara-negara maju. Terakhir, teori Kritis-Radikal fokus pada kesejahteraan masyarakat sebagai cara utama untuk mengembangkan suatu negara.

Namun sebagai penutup, Setiap teori memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing serta perlu diterapkan sesuai dengan kebutuhan suatu negara. Penerapan teori pembangunan dalam kebijakan negara haruslah seimbang serta mempertimbangkan efek samping yang mungkin terjadi.

Also Read

Bagikan:

Tags