Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan memiliki sistem pemerintahan demokrasi presidensial. Sistem ini memiliki ciri khas karena kepala negara dan kepala pemerintahan dipilih secara terpisah oleh rakyat. Indonesia memilih sistem ini daripada sistem parlementer karena beberapa alasan.
Peran Presiden Sebagai Kepala Negara Dan Pemerintahan
Salah satu alasan Indonesia memilih sistem demokrasi presidensial adalah karena peran presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam sistem parlementer, kepala negara dan kepala pemerintahan tidak dipilih secara langsung oleh rakyat melainkan dipilih oleh anggota parlemen. Hal ini dapat berpotensi menimbulkan konflik kepentingan antara anggota parlemen dan kepala negara/pemerintahan. Dalam sistem demokrasi presidensial, rakyat memilih langsung siapa yang akan memimpin negara dan pemerintahan sehingga lebih transparan dan akuntabilitas lebih jelas.
Stabilitas Politik Lebih Terjamin
Indonesia pernah mengalami masa-masa kekacauan politik dan kerusuhan. Oleh karena itu, stabilitas politik sangatlah penting bagi Indonesia dan dapat memberikan dampak langsung pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Dalam sistem parlementer, karena kepala negara dan pemerintahan dipilih oleh anggota parlemen, destabilisasi politik dapat terjadi jika partai-partai politik mengubah aliansinya. Sementara dalam sistem demokrasi presidensial, kepala negara/pemerintahan sudah terpilih dan memiliki masa jabatan yang jelas sehingga stabilitas politik akan lebih terjamin.
Reformasi Politik Dan Penguatan Demokrasi
Reformasi politik yang dilakukan oleh Indonesia di awal tahun 2000-an melahirkan semangat untuk memperbaiki sistem pemerintahan dan membangun sistem demokrasi yang lebih baik. Demokrasi presidensial dipilih sebagai salah satu bentuk reformasi politik yang ingin dicapai, selain sistem proporsional dan representatif. Dalam sistem parlementer, partai politik memiliki peranan yang lebih besar dan bisa lebih mudah mengambil keputusan, sehingga demokrasi tidak terlalu ditekankan. Sementara dalam sistem demokrasi presidensial, rakyat memiliki hak suara yang lebih dominan dan pemerintahan harus selalu memperhatikan suara rakyat.
Ketidakjelasan Peta Kekuasaan Jika Memilih Parlementer
Sistem parlementer dalam hal pemilihan kepala negara/pemerintahan tidak memiliki jaminan untuk stabilitas politik yang lebih baik. Oleh karena itu, jika Indonesia memilih sistem parlementer, justru akan memunculkan ketidakjelasan peta kekuasaan dan dapat menimbulkan ketidakstabilan pemerintahan yang buruk. Sebaliknya, dengan sistem demokrasi presidensial, peta kekuasaan akan lebih jelas dan stabilitas pemerintahan akan lebih terjamin.
Kesimpulan
Indonesia memilih sistem demokrasi presidensial daripada sistem parlementer karena beberapa alasan, di antaranya peran presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan, stabilitas politik yang lebih terjamin, reformasi politik dan penguatan demokrasi, serta ketidakjelasan peta kekuasaan jika memilih sistem parlementer. Dengan sistem demokrasi presidensial, Indonesia dapat memperkuat demokrasi, meningkatkan stabilitas politik yang lebih baik, dan menjadi negara yang lebih kuat dan sejahtera.