Analisa Perbandingan L2TP dan Open VPN pada Mikrotik

Putri Ayu

Pada era digital seperti saat ini, penggunaan VPN (Virtual Private Network) menjadi semakin penting. VPN memberikan keamanan dan privasi yang lebih baik dengan menyembunyikan alamat IP asli pengguna dan mengenkripsi data yang dikirim melalui jaringan publik. Mikrotik adalah salah satu merek router yang populer untuk digunakan sebagai server VPN. Dalam artikel ini, akan dibahas perbandingan antara dua protokol VPN pada Mikrotik, yaitu L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol) dan Open VPN.

L2TP pada Mikrotik

L2TP merupakan protokol tuneling layer 2 yang digunakan untuk menghubungkan jaringan private melalui jaringan public. L2TP memiliki kombinasi dua protokol yaitu L2F (Layer 2 Forwarding Protocol) dari Cisco dan PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol) dari Microsoft. L2TP menggunakan enkripsi dengan protokol IPsec (Internet Protocol Security) untuk menjaga keamanan data yang dikirim.

Kelebihan dari L2TP pada Mikrotik adalah mudah untuk di-setup dan didukung oleh hampir semua platform. Selain itu, L2TP juga termasuk protokol VPN yang stabil dan aman dalam penggunaannya.

Namun, L2TP memiliki kelemahan dalam hal kinerja. Karena L2TP menggunakan protokol tuneling layer 2, paket data yang dikirimkan lebih besar dibandingkan dengan protokol tuneling layer 3 seperti Open VPN. Hal ini menyebabkan penggunaan resource CPU yang lebih besar pada saat transmisi data.

Open VPN pada Mikrotik

Open VPN merupakan protokol tuneling layer 3 yang menggunakan SSL/TLS (Secure Socket Layer/Transport Layer Security) sebagai enkripsi data. Open VPN populer karena kemampuannya untuk melewati firewall yang umumnya memblokir protokol VPN lainnya. Open VPN juga memanfaatkan port TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol) untuk mengirim data.

Kelebihan dari Open VPN pada Mikrotik adalah efisiensi penggunaan resource CPU dan proses enkripsi yang lebih cepat. Selain itu, Open VPN juga mendukung banyak platform, termasuk komputer dan smartphone.

Namun, Open VPN memiliki kekurangan dalam hal kompleksitas konfigurasi awal dan ketergantungan pada sertifikat SSL. Selain itu, Open VPN juga memerlukan aplikasi khusus untuk digunakan pada platform tertentu seperti iOS dan Android.

Kesimpulan

Dalam memilih protokol VPN pada Mikrotik, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu kebutuhan dan skenario penggunaan. Jika keamanan merupakan prioritas utama dan jaringan privasi hanya dihubungkan oleh beberapa client, maka penggunaan L2TP bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, jika efisiensi penggunaan resource CPU dan fleksibilitas penggunaan lebih penting, maka Open VPN bisa menjadi solusi terbaik.

Kesimpulannya, baik L2TP maupun Open VPN memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam penggunaannya pada Mikrotik. Namun, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan skenario penggunaan dengan cermat, pengguna bisa memilih protokol yang paling sesuai untuk menjaga keamanan dan privasi jaringan.

Also Read

Bagikan:

Tags