Analisa Perbandingan PDB Nasional dengan PDRB

Putri Ayu

Dalam mengukur kemajuan ekonomi suatu negara, PDB (Produk Domestik Bruto) dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) seringkali digunakan sebagai indikatornya. Baik PDB maupun PDRB mengukur output atau nilai produksi suatu negara atau wilayah dalam periode tertentu. Meski serupa, pengukuran PDB dan PDRB memiliki perbedaan tersendiri.

Perbedaan Antara PDB dan PDRB

PDB mengukur produksi barang dan jasa dalam skala nasional, sementara PDRB mengukur produksi barang dan jasa dalam skala regional. Dalam penghitungan PDB, diasumsikan semua produksi yang terjadi di wilayah suatu negara dikonsumsi atau digunakan di dalam negeri. Sedangkan pada PDRB, produksi yang terjadi hanya dihitung jika digunakan di dalam wilayah tersebut.

Dari perbedaan inilah dapat terlihat bahwa PDRB lebih bersifat teritorial sementara PDB lebih bersifat nasional. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara wilayah atau daerah satu dengan yang lainnya. Terdapat daerah yang lebih maju, sementara daerah lainnya masih dalam tahap tertinggal. Oleh karena itu, PDRB lebih berfokus pada pengukuran kemajuan ekonomi di daerah yang bersangkutan.

Analisa Perbandingan PDB Nasional dan PDRB

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2020, penghitungan PDRB dilakukan setiap tahun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di setiap provinsi di Indonesia. Berdasarkan data BPS, terdapat beberapa provinsi yang memiliki pertumbuhan PDRB lebih besar dari pertumbuhan PDB nasional.

Misalnya, pada tahun 2020, pertumbuhan PDB nasional hanya sebesar 2,96 persen, sementara pertumbuhan PDRB Provinsi Bangka Belitung sebesar 5,73 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bangka Belitung lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi PDB dan PDRB

Pertumbuhan PDB dan PDRB dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut antara lain:

Sumber Daya Alam

Sumber daya alam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah. Negara atau wilayah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah akan lebih mudah berkembang. Contohnya, Indonesia yang memiliki tambang batu bara dan bijih besi yang menjadi sumber devisa negara.

Infrastruktur

Infrastruktur yang baik juga dapat menjadi faktor penunjang pertumbuhan PDB dan PDRB. Dalam hal ini, infrastruktur mencakup jaringan transportasi, energi listrik, air bersih, dan lain sebagainya. Terdapat contoh negara maju seperti Jepang yang memiliki infrastruktur yang sangat baik sehingga perekonomiannya berkembang dengan pesat.

Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah yang tepat dan efektif juga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah. Contohnya, kebijakan yang menunjang investasi, kemudahan dalam perizinan, serta program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.

Kesimpulan

PDB dan PDRB menjadi indikator penting untuk mengukur kemajuan ekonomi suatu negara atau wilayah. Meskipun serupa, keduanya memiliki perbedaan tersendiri. Pentingnya pengukuran ini untuk mengetahui seberapa besar kemajuan ekonomi yang dicapai.

Berdasarkan data BPS, kinerja PDRB di beberapa provinsi di Indonesia tercatat mengalami peningkatan yang lebih signifikan dibandingkan kinerja PDB nasional. Faktor-faktor seperti sumber daya alam, infrastruktur, dan kebijakan pemerintah, menjadi kunci utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatkan faktor-faktor tersebut, diharapkan kemajuan ekonomi suatu negara atau wilayah dapat dicapai secara optimal.

Also Read

Bagikan:

Tags