Analisis Perbandingan APBN 2015 dan 2016

Putri Ayu

Dalam analisis ini, kami akan membahas perbandingan antara APBN 2015 dan 2016. APBN adalah anggaran negara yang dibuat dan disetujui oleh pemerintah setiap tahun. Anggaran ini mencakup pengeluaran, pendapatan, serta defisit atau surplus anggaran.

Pendapatan APBN 2015 dan 2016

Pendapatan APBN 2015 adalah sebesar Rp. 1.787,2 triliun, sementara pendapatan APBN 2016 adalah sebesar Rp. 1.822,5 triliun. Terdapat kenaikan pendapatan sekitar 2% dari tahun 2015 ke tahun 2016.

Pendapatan dari sektor pajak menjadi sumber utama pendapatan negara pada kedua tahun ini, yakni sebesar 71,5% pada tahun 2015 dan 70,3% pada tahun 2016. Sisanya berasal dari sektor non-pajak.

Pengeluaran APBN 2015 dan 2016

Pengeluaran dalam APBN 2015 sebesar Rp. 1.822,5 triliun, sementara pada APBN 2016 sebesar Rp. 2.055,4 triliun. Terdapat kenaikan pengeluaran sebesar 13% dari tahun 2015 ke tahun 2016.

Pengeluaran pemerintah didominasi oleh sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Pada tahun 2015, pengeluaran untuk kesehatan mencapai Rp. 95 triliun, sedangkan pada tahun 2016, pengeluaran untuk kesehatan meningkat menjadi Rp. 102 triliun. Pendidikan juga mengalami kenaikan pengeluaran dari Rp. 369 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp. 409 triliun pada tahun 2016.

Defisit APBN 2015 dan 2016

Defisit APBN 2015 mencapai Rp. 35,4 triliun atau sekitar 2,15% dari PDB, sedangkan pada APBN 2016, defisit anggaran meningkat menjadi Rp. 296,1 triliun atau sekitar 2,35% dari PDB.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis ini, terdapat kenaikan pendapatan dan pengeluaran pada APBN 2016 dibandingkan APBN 2015. Sementara itu, defisit anggaran pada APBN 2016 juga mengalami peningkatan signifikan. Adanya peningkatan pengeluaran pada sektor kesehatan dan pendidikan menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Namun demikian, peningkatan defisit anggaran dapat menjadi tantangan untuk pemerintah dalam menjalankan program-program yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih bijaksana dalam pengelolaan anggaran negara, agar program-program yang dicanangkan dapat berjalan efektif dan efisien.

Also Read

Bagikan:

Tags