Analisis Perbandingan Sistem Kinerja Manajemen Keuangan Syariah dan Konvensional

Putri Ayu

Dalam dunia keuangan, terdapat dua jenis sistem kinerja manajemen keuangan, yaitu sistem konvensional dan syariah. Keduanya memiliki prinsip yang berbeda dalam pengelolaan keuangan. Pada sistem keuangan konvensional, prinsip utamanya adalah profitabilitas, sedangkan pada sistem keuangan syariah, prinsip utamanya adalah kepatuhan terhadap hukum-hukum Islam.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara rinci analisis perbandingan sistem kinerja manajemen keuangan syariah dan konvensional.

Sistem Kinerja Manajemen Keuangan Konvensional

Sistem keuangan konvensional didasarkan pada perencanaan keuangan dan pengelolaan keuangan secara terpusat oleh manajemen keuangan. Prinsip utama dalam sistem keuangan konvensional adalah profitabilitas, di mana tujuan utama dari bisnis adalah untuk menciptakan keuntungan. Dalam sistem ini, pengambilan keputusan didasarkan pada faktor ekonomi, sosial, dan politik.

Beberapa produk keuangan konvensional yang umum antara lain adalah pinjaman, leasing, investasi, dan asuransi.

Sistem Kinerja Manajemen Keuangan Syariah

Sistem keuangan syariah didasarkan pada prinsip kepatuhan terhadap hukum-hukum Islam. Tujuan utama dari bisnis dalam sistem ini adalah untuk menciptakan nilai tambah di masyarakat sekaligus menjalankan kewajiban agama. Dalam sistem ini, pengambilan keputusan didasarkan pada Etika Akhlak, di mana keputusan yang diambil harus mempertimbangkan nilai-nilai moral Islam.

Produk keuangan syariah yang sering digunakan antara lain adalah akad murabahah, akad mudharabah, akad musyarakah, akad ijarah, dan akad wakalah. Selain itu, di dalam sistem keuangan syariah, terdapat juga zakat dan infaq yang merupakan bagian dari kewajiban perusahaan terhadap penduduk.

Perbandingan Sistem Kinerja Manajemen Keuangan Syariah dan Konvensional

Sistem keuangan konvensional dan syariah memiliki perbedaan dalam segi prinsip dan praktik pengambilan keputusan. Dibandingkan dengan sistem keuangan konvensional, sistem keuangan syariah lebih mempertimbangkan nilai-nilai etika akhlak Islam. Selain itu, dalam sistem keuangan syariah, tujuan utama bisnis adalah menciptakan nilai tambah di masyarakat sekaligus menjalankan kewajiban agama, bukan hanya fokus pada profitabilitas semata.

Namun perlu diingat bahwa tidak semua produk keuangan syariah menghilangkan risiko kerugian. Produk keuangan syariah masih rentan terhadap risiko, namun risiko ini lebih terhindar dari produk keuangan konvensional yang cenderung bersifat spekulatif.

Kesimpulan

Kita dapat menyimpulkan bahwa sistem keuangan syariah memiliki perbedaan dengan sistem keuangan konvensional baik dari segi prinsip maupun praktik pengambilan keputusan. Prinsip profitabilitas pada sistem keuangan konvensional tidak menjadi fokus utama pada sistem keuangan syariah, yang malah lebih mempertimbangkan nilai-nilai etika akhlak Islam. Terlepas dari perbedaan ini, baik sistem keuangan konvensional maupun syariah masih rentan terhadap risiko kerugian. Namun, perbedaan sistem kinerja manajemen keuangan syariah dan konvensional tetaplah menjadi pilihan yang harus dipertimbangkan oleh masyarakat dalam pengelolaan keuangan mereka.


Catatan Editor:

Kunjungi website kami [disini] untuk informasi lainnya tentang manajemen keuangan dan keuangan syariah.

Also Read

Bagikan:

Tags