Apa Bedanya Mahram dan Muhrim? Keduanya Sangat Berbeda!

Rahayu Ananda

Apakah Anda sering kebingungan dengan istilah mahram dan muhrim? Keduanya memang sering digunakan dalam konteks kekerabatan dalam Islam, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan.

Apa itu Mahram?

Mahram adalah kata yang sering digunakan untuk merujuk pada orang yang dilarang untuk dinikahi oleh seseorang dalam Islam karena adanya hubungan kekerabatan yang sudah ditetapkan. Artinya, mahram adalah orang yang sudah memiliki hubungan kekerabatan dengan seseorang yang sangat dekat dan membuat mereka menjadi lebih dari sekedar keluarga.

Mahram bisa berupa ayah, kakek, anak laki-laki, cucu laki-laki, suami, adik laki-laki, kakak laki-laki, paman, atau saudara laki-laki dari ayah, suami, adik laki-laki, kakak laki-laki, paman, atau saudara laki-laki dari ibu.

Dalam Islam, mahram tidak diperbolehkan untuk menikahi kerabatnya sendiri karena dianggap sebagai perzinaan yang sangat dilarang. Selain itu, mahram juga dilarang untuk berinteraksi secara seksual dengan kerabatnya itu.

Apa itu Muhrim?

Sementara itu, muhrim lebih sering digunakan untuk merujuk pada orang yang sedang melakukan ibadah haji atau umroh. Muhrim adalah orang yang sedang menjalankan ibadah haji atau umroh, dan mereka memiliki batasan-batasan yang harus diikuti selama menunaikan ibadah tersebut.

Muhrim biasanya mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan melakukan rukun dan sunnah-sunnah yang sudah ditetapkan. Selain itu, selama menunaikan ibadah, mereka memiliki larangan untuk melakukan hal-hal tertentu, seperti mencukur rambut atau memotong kuku.

Perbedaan Mahram dan Muhrim

Perbedaan yang paling signifikan antara mahram dan muhrim adalah bahwa mahram adalah orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan seseorang, sedangkan muhrim adalah orang yang sedang menjalankan ibadah haji atau umroh.

Selain itu, mahram tidak diperbolehkan untuk menikahi kerabatnya sendiri dan dilarang untuk berinteraksi secara seksual dengan mereka. Sementara itu, muhrim memiliki batasan-batasan yang harus diikuti selama melakukan ibadah haji atau umroh, seperti larangan untuk mencukur rambut atau memotong kuku.

Kesimpulan

Jadi, meskipun mahram dan muhrim sering digunakan dalam konteks kekerabatan dalam Islam, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Mahram adalah orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan seseorang, sedangkan muhrim adalah orang yang sedang menjalankan ibadah haji atau umroh.

Namun, tidak peduli apa persepsi dan pengertian yang kita miliki tentang mahram dan muhrim, kita tetap harus menghormati nilai-nilai dan aturan-aturan dalam Islam. Karena memahami arti dan perbedaan antara mahram dan muhrim sangat penting bagi kehidupan sehari-hari kita sebagai seorang muslim.

Also Read

Bagikan:

Tags