Ketika kita berbicara tentang ibadah dalam Islam, keduanya bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu: Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya.
Fardhu Ain
Fardhu Ain adalah kewajiban individu yang harus dilakukan oleh setiap orang Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Fardhu Ain ini berkaitan dengan kewajiban individu kepada Tuhan, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan membaca Al-Quran.
Kewajiban ini tidak terbatas oleh usia, status sosial, atau kondisi keuangan. Sebagai contoh, shalat adalah fardhu ain bagi setiap orang Muslim yang sudah mukallaf, walaupun ia cacat fisik atau sedang dalam kondisi sakit. Tidak ada alasan untuk tidak melakukan kewajiban atau menunda-nunda untuk melakukannya.
Jadi, Fardhu Ain ini adalah kewajiban individu yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Setiap orang Muslim harus melakukannya dengan sendirinya.
Fardhu Kifayah
Fardhu Kifayah adalah kewajiban kolektif yang harus dilakukan oleh setidaknya satu individu dalam sebuah komunitas Muslim. Kewajiban ini berkaitan dengan kewajiban kolektif untuk meningkatkan kualitas hidup dalam masyarakat, seperti mengurus jenazah, mempelajari ilmu pengetahuan Islam, dan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan.
Terlepas dari fardhu kifayah apa yang harus dilakukan, jika satu orang sudah melakukannya, maka kewajiban sudah terpenuhi untuk seluruh komunitas. Jadi, fardhu kifayah tidak harus dilakukan oleh setiap individu, tetapi harus dilakukan oleh setidaknya satu orang di komunitas tersebut.
Perbedaan antara Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah
Ketika berbicara tentang perbedaan antara Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah, yang paling mencolok adalah tingkat kewajiban yang diberlakukan. Fardhu Ain adalah kewajiban individu yang harus dilakukan oleh setiap orang Muslim tanpa terkecuali. Sedangkan Fardhu Kifayah adalah kewajiban kolektif yang harus dilakukan oleh setidaknya satu orang dalam sebuah komunitas.
Selain itu, fardhu kifayah bisa ditebus oleh harta dan fardhu ain tidak bisa ditebus oleh apapun. Ini berarti bahwa jika seseorang tidak bisa melakukan fardhu ain karena sakit atau cacat, maka ia dapat menunda kewajiban tersebut hingga kondisinya memungkinkan untuk melakukannya. Sedangkan jika seseorang tidak bisa melakukan fardhu kifayah, maka ia dapat membayar dengan harta yang dimilikinya untuk membiayai orang lain melakukan tugas tersebut.
Jadi, ketika kita membicarakan Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah, penting untuk mengingat bahwa keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam Islam. Fardhu Ain adalah kewajiban individu yang harus dilakukan oleh setiap orang Muslim, sedangkan Fardhu Kifayah adalah kewajiban kolektif yang harus dilakukan oleh setidaknya satu orang dalam sebuah komunitas. Keduanya sama-sama penting untuk mendukung kualitas hidup dalam masyarakat Muslim.