Pengantar
Ketika kita membicarakan tentang jenis sistem bahan bakar di dalam mobil, kemungkinan besar kita akan bertemu dengan dua jenis sistem yang berbeda, yakni karburator dan injeksi. Keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu menyediakan bahan bakar untuk mesin, namun keduanya memiliki perbedaan dalam hal kinerja, efektivitas dan efisiensi.
Karburator
Karburator adalah sistem bahan bakar kuno yang memiliki umur cukup panjang. Karburator pertama kali ditemukan pada 1888 oleh seorang ilmuwan bernama Siegfried Marcus. Pada awal perkembangannya, karburator digunakan dalam mesin uap dan mesin pembakaran internal. Karburator berguna mengatur campuran udara dan bahan bakar dalam mesin.
Bagaimana Karburator Bekerja
Karburator mengatur campuran bahan bakar dengan cara memadukan udara luar dan bahan bakar cair ke dalam ruang bakar. Karburator bekerja dengan menggunakan prinsip vakum dan sebuah venturi. Venturi adalah rongga kecil yang bertugas menarik udara ke dalam karburator.
Kelebihan dan Kekurangan Karburator
Karburator memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah harganya yang lebih murah dibandingkan dengan sistem injeksi dan lebih mudah diganti ketika rusak. Namun, efisiensi bahan bakar karburator cenderung rendah dan emisinya juga relatif lebih tinggi.
Injeksi
Injeksi adalah sistem bahan bakar modern yang memperkenalkan bahan bakar langsung ke mesin secara elektronik. Sistem ini menempati posisi yang lebih unggul dibandingkan karburator. Injeksi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952 oleh Bosch.
Bagaimana Injeksi Bekerja
Sistem injeksi memasok bahan bakar langsung ke intake manifold dengan menggunakan sebuah sistem injektor bahan bakar yang terpasang pada intake manifold. Sensor oksigen dan sensor berbagai parameter lain yang terletak di dalam tabung knalpot dikirimkan ke mesin kontrol untuk mengatur injeksi bahan bakar.
Kelebihan dan Kekurangan Injeksi
Kelebihan utama dari sistem injeksi adalah efisiensi bahan bakar dan kinerja mesin yang lebih baik. Dalam hal emisi, injeksi jauh lebih tidak ramah lingkungan dari karburator karena sensornya yang lebih banyak. Kekurangan utamanya adalah biayanya yang lebih mahal dan sulit untuk direparasi ketika rusak.
Kesimpulan
Kesimpulannya, meskipun karburator dan injeksi sama-sama berfungsi memasok bahan bakar ke dalam mesin, keduanya memiliki perbedaan dalam hal efisiensi, kinerja dan emisi. Karburator sesuai bagi mobil yang tidak bergantung pada kinerja atau efisiensi tinggi, sedangkan injeksi lebih pas bagi mobil high performance yang membutuhkan efisiensi dan kinerja tinggi.