Apa Perbedaan Mahram dan Muhrim?

Rahayu Ananda

Jika Anda berkunjung ke daerah-daerah muslim, maka mungkin sering mendengar istilah mahram dan muhrim. Kedua kata ini sering digunakan untuk membatasi hubungan antara seseorang dengan anggota keluarga atau teman baik yang terkait dengan pernikahan dan ibadah. Namun, apa sebenarnya perbedaan dari istilah tersebut?

Pengertian Mahram

Mahram adalah seseorang dari keluarga yang diharamkan untuk dinikahi oleh seseorang wanita. Seorang mahram bisa berupa ayah, kakak laki-laki, kakek laki-laki, dan paman. Selain itu, mahram juga meliputi cucu laki-laki dan pamannya, dan seseorang yang telah dikontrak untuk menikahi wanita tersebut, seperti tunangan dan suami.

Dalam Islam, memahami keberadaan mahram dan tidak ada hubungan yang lebih dekat dari keluarga merupakan salah satu hal yang sangat penting. Hal ini tidak hanya untuk menjaga keluarga menjadi lebih erat, tetapi lebih penting lagi untuk menjaga kehormatan dan kedamaian keluarga.

Pengertian Muhrim

Muhrim adalah seorang muslim yang memulai ibadah haji ke Mekkah. Dalam perjalanannya, ia harus menunaikan rukun Islam yang kelima. Namun, sebelum pergi ke Mekkah, seorang muslim harus memenuhi syarat tertentu seperti menjadi muhrim dahulu.

Seorang muslim yang menjadi muhrim harus mengenakan pakaian haji, yaitu berupa pakaian putih yang melambangkan kesederhanaan dan persaudaraan Islam. Selain itu, seorang muhrim harus merendahkan diri, menjauhi godaan dunia, dan berjanji untuk memenuhi rukun Islam yang kelima.

Perbedaan Mahram dan Muhrim

Perbedaan antara mahram dan muhrim terletak pada fungsinya. Mahram digunakan untuk membatasi hubungan antara seseorang dengan anggota keluarga, sedangkan muhrim digunakan untuk menandakan status seseorang sebagai orang yang melakukan ibadah haji ke Mekkah.

Kedua istilah tersebut sama-sama memiliki peran penting dalam agama Islam, dimana menjaga hubungan dalam keluarga sangat dihormati dan penting, serta menjalankan rukun Islam sebagai bentuk ketakwaan terhadap Allah.

Namun, ada juga kesamaan dari keduanya. Seorang muhrim juga bisa menjadi mahram, tergantung dengan relasi keluarga yang terjadi. Misalnya, seorang ayah yang melakukan ibadah haji bisa menjadi muhrim dan sekaligus mengawal anak perempuannya yang juga melakukan ibadah haji.

Kesimpulan

Mahram dan muhrim adalah dua istilah yang sangat penting bagi umat muslim. Kedua istilah tersebut membatasi hubungan seseorang dengan anggota keluarga maupun teman dekat, dan sebagai penanda status seseorang yang hendak melakukan ibadah haji ke Mekkah.

Dalam menjalankan ibadahnya, seorang muslim harus memahami kedua istilah ini dengan baik sehingga dapat menjaga kehormatan diri, keluarga, dan melaksanakan rukun Islam yang lima dengan benar. Semoga artikel ini dapat memberikan penjelasan dan pengetahuan yang berguna bagi pembaca.

Also Read

Bagikan:

Tags