Apa Perbedaan Qadha dan Qadar

Rahayu Ananda

Apakah kamu sering mendengar kata-kata "qadha" dan "qadar" dalam konteks agama Islam? Kedua kata ini sering kali dipakai oleh orang-orang Muslim dalam percakapan tentang hukum Ilahi dan takdir. Namun, tahukah kamu apa perbedaan antara keduanya?

Definisi Qadha dan Qadar

Secara harfiah, "qadha" berarti "penyelesaian", sedangkan "qadar" berarti "ketetapan". Dalam perspektif agama Islam, keduanya merujuk pada konsep hukum Ilahi. Qadha merupakan implementasi dari hukum-hukum Tuhan yang dinyatakan di dalam Al-Quran dan Sunnah (tradisi Nabi Muhammad). Sedangkan qadar adalah ketetapan Tuhan tentang segala hal yang terjadi dan terdapat di dalam kehidupan manusia.

Oleh karena itu, qadha dan qadar merupakan dua sisi dari satu mata uang. Satu berhubungan dengan implementasi hukum Tuhan, sedangkan yang lain berhubungan dengan keputusan Tuhan tentang apa yang terjadi dalam kehidupan kita.

Qadha: Penyelesaian Berdasarkan Hukum Ilahi

Qadha merujuk pada keputusan manusia yang diputuskan berdasarkan pada hukum Ilahi yang dinyatakan dalam kitab suci Islam. Misalnya, jika seseorang melakukan tindakan kejahatan seperti mencuri atau membunuh, qadha adalah implementasi hukuman yang ditempuh sesuai dengan aturan Tuhan dalam kitab suci. Hal ini juga terkait dengan konsep bahwa setiap perbuatan yang dilakukan akan memiliki konsekuensi atau dampak yang harus ditanggung oleh orang tersebut.

Qadha juga menyiratkan pengertian bahwa Tuhan memberikan kebebasan pada manusia untuk membuat keputusan dan tindakan, tetapi manusia harus bertanggung jawab atas tindakannya tersebut.

Qadar: Ketetapan Tuhan

Bagaimana dengan qadar? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, qadar merujuk pada ketetapan Tuhan atas segala hal yang ada di dunia ini. Ini termasuk tindakan manusia, peristiwa alam, bencana, keadaan politik, dan bahkan merupakan alasan kenapa seseorang dilahirkan seperti apa yang telah diatur oleh Tuhan.

Seiring dengan konsep predeterminasi dalam agama Islam, qadar membuat manusia menjadi tunduk pada kehendak Tuhan. Orang-orang Muslim percaya bahwa apa pun yang terjadi dalam kehidupannya pasti adalah kehendak Tuhan. Oleh karena itu, mereka harus menerima semua hal tersebut dan menyadari bahwa takdir sudah ditetapkan oleh Tuhan.

Kesimpulan

Jadi, keduanya adalah konsep yang berbeda, namun sangat terkait. Qadha menunjukkan konsekuensi dan pertanggungjawaban atas perbuatan manusia berdasarkan aturan hukum Ilahi, sedangkan qadar menunjukkan bahwa kehidupan manusia diatur oleh kehendak Tuhan.

Akhirnya, kita harus memahami bahwa kita harus bertanggung jawab atas tindakan kita dan menerima segala hal yang mungkin terjadi dalam kehidupan karena kita percaya bahwa Tuhan telah menetapkan takdir kita. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu.

Also Read

Bagikan:

Tags