Jika Anda seorang penggemar masakan Timur Tengah, mungkin sudah tidak asing lagi dengan shawarma dan kebab. Kedua hidangan lezat ini kini semakin populer di Indonesia dan dapat ditemukan di banyak tempat. Namun, meskipun memiliki kesamaan pada beberapa aspek, sebenarnya ada perbedaan yang cukup signifikan antara shawarma dan kebab. Mari kita bahas lebih lanjut tentang perbedaan keduanya!
Apa Itu Shawarma?
Shawarma adalah hidangan yang berasal dari Timur Tengah, terutama dari Suriah, Mesir, dan Turki. Hidangan ini dibuat dengan memanggang daging ayam, sapi, atau domba di atas alat pemanggang vertikal yang disebut shawarma grill. Daging dibalut dengan roti pipih atau tortilla tipis dan kemudian dicelupkan ke dalam saus seperti hummus, tahini, atau baba ghanoush.
Roti yang digunakan untuk shawarma biasanya lebih tebal dan lebih besar daripada roti yang digunakan untuk kebab. Tekstur roti ini lebih berat dan kenyal. Selain itu, shawarma juga biasanya diisi dengan sayuran seperti lettuce, tomat, atau timun untuk menambah tekstur dan rasa yang segar.
Apa Itu Kebab?
Kebab juga berasal dari Timur Tengah, tetapi hidangan ini lebih populer di wilayah Asia Tengah seperti Turki, Iran, dan Pakistan. Kebab dibuat dengan memanggang daging di atas tusukan dari logam atau kayu. Daging biasanya dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan bumbu khas seperti paprika, jintan, dan kayu manis.
Selain daging, kebab juga biasanya diisi dengan bawang bombay atau paprika untuk memberikan rasa yang lebih segar. Roti yang digunakan untuk kebab biasanya lebih tipis dan lebih ringan daripada roti yang digunakan untuk shawarma. Kebab biasanya disajikan dengan salad hijau atau nasi.
Perbedaan Antara Shawarma dan Kebab
Sekarang kita telah membahas tentang masing-masing hidangan, mari kita bahas perbedaan antara shawarma dan kebab. Pertama-tama, perbedaan utama antara keduanya adalah cara daging dipanggang. Shawarma dipanggang secara vertikal sementara kebab dipanggang pada sebuah yang datar atau tusukan.
Selain itu, tekstur roti yang digunakan untuk setiap hidangan juga berbeda. Shawarma menggunakan roti yang lebih tebal dan berat, sementara kebab menggunakan roti yang lebih tipis dan lebih ringan. Juga, isian dalam shawarma dan kebab berbeda, dengan shawarma diisi dengan sayuran yang lebih mirip salad, sementara kebab lebih sering memakai bawang bombay atau paprika sebagai penyedap.
Lembut dan Aroma Penyedap Antara Keduanya
Kedua hidangan ini juga memiliki aroma dan bumbu yang berbeda. Shawarma biasanya menggunakan bumbu arab seperti kayu manis atau jintan, sementara kebab menggunakan bumbu dari Asia Tengah seperti paprika dan sumac. Aroma dan rasa yang dihasilkan dari kedua hidangan ini sangat khas dan sangat gurih.
Konsumsi yang Bervariasi
Terakhir, meskipun keduanya disajikan dengan cara yang serupa, konsumsi keduanya juga berbeda. Shawarma biasanya dimakan sebagai makanan ringan atau camilan, sementara kebab biasanya disajikan sebagai hidangan utama. Kebab juga lebih cenderung disajikan dengan nasi atau salad hijau sebagai pelengkapnya.
Kesimpulan
Setelah membahas perbedaan antara shawarma dan kebab, dapat disimpulkan bahwa keduanya adalah hidangan yang berbeda. Meskipun ada beberapa kesamaan, seperti bisa disajikan dalam sebuah roti dan menggunakan daging yang dipanggang, ada perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. Jadi, jika Anda ingin mencoba hidangan Timur Tengah, Anda perlu mencicipi keduanya dan menemukan mana yang lebih sesuai dengan selera Anda!