Pembelajaran merupakan sebuah proses penting dalam menciptakan sumber daya yang berkualitas untuk masa depan. Ada beberapa model pembelajaran yang sudah dikenal dan digunakan sebagai cara belajar siswa di kelas. Salah satu model pembelajaran yang sedang popular saat ini adalah model pembelajaran problem based learning (PBL).
Apa itu Problem Based Learning?
Problem based learning adalah sebuah model pembelajaran yang mengedepankan penyajian kasus nyata atau situasi yang dialami sampai siswa dapat menemukan solusinya sendiri. Dengan demikian, para siswa menjadi lebih aktif dalam belajar dan bisa memecahkan masalah dengan cara berpikir secara kritis.
Model pembelajaran ini digunakan di sekolah dan perguruan tinggi di seluruh dunia, terutama pada jurusan yang membutuhkan pemecahan masalah atau keterampilan praktis. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran problem based learning.
Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning
-
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
Dalam model pembelajaran PBL, siswa diharapkan untuk memecahkan masalah dan menghasilkan solusi yang logis. Hal ini akan melatih siswa untuk berpikir kritis dan membuat keputusan yang tepat. -
Mendorong partisipasi siswa
Siswa harus aktif dalam pembelajaran PBL, karena harus mengikuti proses pembelajaran dari awal hingga akhir. Hal ini membuat siswa lebih aktif belajar dan berpartisipasi dalam kelas. -
Mengembangkan kemampuan kolaborasi
Pada model pembelajaran PBL, siswa harus bekerja sama dalam grup untuk menyelesaikan masalah. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan berkolaborasi dan bekerja sama antar siswa. -
Meningkatkan motivasi belajar
Model pembelajaran PBL memberikan konteks yang jelas dalam pembelajaran, yaitu memberikan kasus atau masalah nyata. Siswa merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran, dan ini dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.
Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based Learning
-
Memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup
Pelaksanaan PBL memerlukan waktu dan sumber daya, termasuk tenaga pengajar yang terlatih dan pengadaan materi pembelajaran yang sesuai. Hal ini dapat menjadi kendala jika sekolah atau perguruan tinggi tidak memiliki sumber daya yang cukup. -
Hambatan teknis
Penggunaan teknologi dalam PBL dapat menjadi kendala jika siswa atau pengajar tidak memiliki kompetensi yang memadai dalam teknologi. Hal ini dapat mempengaruhi pelaksanaan PBL. -
Sulit dinilai secara obyektif
Metode evaluasi pada PBL lebih subjektif, karena tidak mengacu pada kemampuan siswa dalam menghafal atau menguasai konsep. Sistem evaluasi pada PBL lebih pada kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis, sehingga sulit dinilai secara obyektif.
Kesimpulan
Model pembelajaran problem based learning memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan untuk dikembangkan di sekolah dan perguruan tinggi. Meskipun memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup, PBL memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, motivasi belajar, kolaborasi, dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian dan pengembangan yang tepat dalam penerapannya di kelas untuk memastikan keberhasilan model pembelajaran PBL.