Saat kita melihat lingkungan sekitar kita, kita dapat dengan mudah melihat perbedaan karakteristik antar ruang. Ada ruang yang panas dan lembab, ada juga yang dingin dan kering. Apa sebenarnya yang menyebabkan perbedaan ini?
Pengaruh Udara
Udara memiliki karakteristik yang berbeda tergantung pada suhu, kelembaban, dan tekanan atmosfer. Hal ini menyebabkan pengaruh yang signifikan pada karakteristik suatu ruangan.
Ruang yang terkena sinar matahari langsung cenderung lebih panas karena teriknya matahari menjadikan suhu udara di dalam ruangan semakin tinggi. Di sisi lain, ruangan yang terletak di tempat yang teduh cenderung lebih dingin karena suhu udara tidak tersengat oleh panas matahari.
Kelembaban udara juga dapat mempengaruhi karakteristik ruangan. Ruangan dengan kelembaban tinggi cenderung terasa lebih lembab dan basah. Sementara itu, ruangan dengan kelembaban yang rendah dapat membuat kulit kita menjadi kering dan terasa gatal.
Tekanan atmosfer juga memainkan peran penting dalam karakteristik ruangan. Ruangan yang terletak di dalam gedung bertingkat lebih berpotensi untuk memiliki tekanan atmosfer yang lebih tinggi daripada ruangan yang berada di luar gedung. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan suhu dan kelembaban di antara kedua ruangan.
Material Bangunan
Material yang digunakan dalam pembangunan suatu bangunan juga memiliki pengaruh besar terhadap karakteristik ruangan di dalamnya. Material yang digunakan dapat memengaruhi heat retention, kelembaban, kebisingan dan banyak lagi.
Misalnya, beton dan batu cenderung menyerap dan menyimpan panas lebih lama daripada bahan bangunan lainnya seperti kayu atau gypsum. Hal ini menyebabkan perbedaan suhu di dalam ruangan yang dibuat dari material yang berbeda.
Demikian juga, bahan bangunan yang menyerap kelembaban seperti kayu dapat membuat ruangan terasa lebih lembab. Di sisi lain, material seperti keramik dan granit cenderung tahan terhadap kelembaban, membuat mereka ideal untuk digunakan di kamar mandi dan dapur.
Selain itu, material bangunan juga dapat mempengaruhi tingkat kebisingan di dalam ruangan. Material seperti gypsum dan kayu dapat membantu menyerap suara, sehingga membuat ruangan terasa lebih tenang dan nyaman.
Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia juga dapat mempengaruhi karakteristik ruangan. Misalnya, ruangan yang banyak orangnya cenderung lebih panas karena adanya suhu tubuh manusia dan aktivitas metabolik yang tinggi.
Di sisi lain, ruangan yang memiliki banyak peralatan elektronik seperti komputer, TV, dan pendingin udara dapat membuat suhu di dalam ruangan menjadi lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh panas yang dipancarkan oleh peralatan elektronik tersebut.
Aktivitas manusia juga dapat mempengaruhi tingkat kelembaban di dalam ruangan. Manusia mengeluarkan uap air di setiap napas dan keringat, yang dapat meningkatkan kelembaban di ruangan. Sebaliknya, kegiatan seperti penggunaan ruangan sauna dapat mengeluarkan uap air dari ruangan dan dapat menyebabkan kelembaban di ruangan menjadi lebih rendah.
Penutup
Perbedaan karakteristik antar ruang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk udara, material bangunan, dan aktivitas manusia. Dalam merancang atau memilih ruangan, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini agar kita dapat menciptakan ruangan yang sesuai dengan kebutuhan kita.