Kebutuhan manusia akan bahan organik semakin meningkat seiring dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Dua bahan organik yang sedang populer di kalangan petani dalam menjalankan bisnis pertanian mereka adalah cocopeat dan sekam bakar. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam penggunaannya. Mari kita lihat perbandingan antara cocopeat dan sekam bakar.
Apa itu Cocopeat?
Cocopeat adalah sisa serat kelapa yang dihasilkan dari pengolahan sabut kelapa. Cocopeat mempunyai tekstur serupa sekam namun berwarna lebih coklat kemerahan. Cocopeat sering digunakan sebagai pengganti tanah dalam pertanian karena kaya akan nutrisi, mengikat sejumlah besar air (lebih dari 5 kali beratnya), serta memiliki daya serap air dan udara yang baik.
Apa itu Sekam Bakar?
Sekam bakar adalah limbah pertanian yang dihasilkan dari pengolahan padi. Setelah digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan bakar dan bahan bangunan, sekam kemudian dimurnikan melalui proses pembakaran dan diubah menjadi bakar untuk pertanian. Sekam bakar mempunyai sifat yang hampir sama dengan tanah, namun lebih ringan dan lebih mudah berdekomposisi. Sekam bakar memiliki tingkat keasaman yang tinggi, yang dapat merusak tanaman jika penggunaannya tidak proporsional.
Perbandingan
Ketersediaan
Sekam bakar lebih mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, dibandingkan cocopeat yang keberadaannya masih terbatas di daerah tertentu. Meski demikian, cocopeat bisa didapat dengan mudah lewat supplier yang terpercaya atau melalui toko pertanian online.
Harga
Sekam bakar umumnya lebih murah dibandingkan dengan cocopeat. Namun, biaya pengiriman bisa membuat harga sekam bakar menjadi lebih mahal, terutama jika pembeli berada di luar daerah. Sementara itu, cocopeat memang lebih mahal di awal tetapi lebih hemat dalam jangka panjang karena daya tahan lebih lama dibandingkan sekam bakar.
Kualitas
Cocopeat mempunyai tingkat keasaman yang lebih rendah dibandingkan sekam bakar. Ini berarti cocopeat lebih cocok untuk tanaman yang membutuhkan tingkat keasaman yang rendah seperti sayuran, buah-buahan, dan bunga. Namun untuk tanaman yang biasa tumbuh di daerah yang berpasir seperti kaktus dan sukulen, sekam bakar adalah opsi yang lebih tepat.
Perlindungan Lingkungan
Cocopeat lebih ramah lingkungan karena berasal dari limbah organik kelapa yang dihasilkan dari pengolahan sabut kelapa. Sementara itu, sekam bakar memang merupakan limbah pertanian, namun bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran bisa mempengaruhi kualitas udara hingga mencemari lingkungan.
Keamanan
Sekam bakar memiliki sifat yang mudah terbakar dan bisa membahayakan keamanan petani. Penggunaan sekam bakar perlu dibatasi dan diawasi dengan ketat. Sementara itu, cocopeat relatif lebih aman karena tidak mudah terbakar.
Kesimpulan
Cocopeat dan sekam bakar keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam memilih bahan organik untuk pertanian, sebaiknya petani memperhitungkan faktor-faktor seperti ketersediaan, harga, kualitas, perlindungan lingkungan, dan keamanan. Sesuaikan jenis bahan organik dengan kebutuhan tanaman agar dapat meningkatkan hasil panen.