Perbedaan Antara Renminbi dan Yuan

Rahayu Ananda

Apakah Anda sering mendengar istilah "renminbi" dan "yuan" saat membicarakan mata uang China? Mungkin Anda bertanya-tanya apa perbedaan antara keduanya. Padahal, renminbi dan yuan pada dasarnya adalah istilah yang serupa dan digunakan secara bergantian, tetapi ada beberapa perbedaan penting yang harus Anda ketahui.

Pengertian Renminbi dan Yuan

Renminbi (RMB) adalah mata uang resmi Republik Rakyat China, sedangkan yuan (CNY) adalah salah satu unit dari mata uang renminbi. Renminbi berasal dari bahasa Mandarin, yang berarti "mata uang rakyat". Mata uang renminbi dibagi menjadi yuan, jiao, dan fen, namun karena fen sudah tidak digunakan lagi, kini hanya ada dua subunit, yaitu yuan dan jiao.

Asal Usul Renminbi dan Yuan

Pada masa imperial China, pemerintah mengeluarkan berbagai jenis uang kertas dengan berbagai denominasi. Namun, setelah berkuasanya komunisme di China, pemerintah menciptakan mata uang baru dengan nama renminbi pada tahun 1949. Mata uang baru ini menggantikan uang lama yang dianggap tidak stabil dan tidak dapat dipercaya.

Sementara itu, yuan merupakan nama dari satuan mata uang renminbi, dan istilah ini pertama kali digunakan pada masa Dinasti Ming sekitar tahun 1368-1644 Masehi.

Nilai Tukar Renminbi dan Yuan

Sejak tahun 2005, China memperbolehkan nilai tukarnya mengambang dengan nilai tambahan yang memungkinkan terjadinya sedikit fluktuasi pasar bebas. Sebelum tahun 2005, renminbi dianggap sebagai mata uang yang tidak stabil karena nilai tukarnya sangat terkait dengan keputusan pemerintah. Kemudian, pada tahun 2010, China mengikuti standar IMF dan menetapkan bahwa nilai tukar renminbi ditetapkan berdasarkan keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar internasional.

Penggunaan Renminbi dan Yuan

Renminbi tidak hanya digunakan dalam perdagangan di China, tetapi juga digunakan secara internasional. Sejak tahun 2016, renminbi menjadi salah satu mata uang cadangan global, bersanding dengan dolar AS, euro, yen, dan poundsterling.

Banyak perusahaan asing yang kini menerima pembayaran dalam renminbi. Hal ini memudahkan perdagangan antara China dan negara-negara di seluruh dunia. Selain itu, beberapa bank sentral di seluruh dunia juga memiliki cadangan mata uang renminbi.

Namun, penggunaan yuan lebih terbatas. Beberapa bank internasional menawarkan layanan deposito yuan, dan orang-orang yang melakukan bisnis di China biasanya mengubah mata uang mereka menjadi yuan.

Kesimpulan

Meskipun renminbi dan yuan pada dasarnya merujuk pada mata uang yang sama, tetapi ada perbedaan penting yang harus dipahami. Renminbi adalah mata uang resmi China, sedangkan yuan adalah salah satu subunit dari renminbi. Renminbi digunakan secara internasional dan termasuk mata uang cadangan global, sedangkan yuan lebih terbatas penggunaannya. Namun, untuk kebanyakan orang, renminbi dan yuan adalah istilah yang dapat digunakan secara bergantian.

Bagaimana pendapat Anda tentang perbedaan antara renminbi dan yuan? Apakah Anda memahaminya dengan baik sekarang? Jangan ragu untuk memberikan komentar atau pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini!

Also Read

Bagikan:

Tags