Haji dan umroh adalah dua kegiatan ibadah yang penting dalam ajaran Islam. Kedua kegiatan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Namun, meskipun memiliki tujuan yang sama, ada perbedaan yang signifikan antara haji dan umroh.
Pengertian Haji dan Umroh
Perbedaan pertama antara haji dan umroh adalah pengertian dari kedua kegiatan ibadah ini. Haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu, satu kali seumur hidup. Haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah, tepatnya pada tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah. Umroh, di sisi lain, adalah ibadah yang tidak wajib tetapi sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Persyaratan Melakukan Haji dan Umroh
Perbedaan selanjutnya antara haji dan umroh adalah persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan keduanya. Untuk melaksanakan haji, seseorang harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:
- Sudah baligh dan berakal sehat.
- Mampu secara finansial dan fisik untuk melakukan perjalanan haji.
- Mampu meninggalkan kebutuhan sehari-hari, seperti keluarga dan pekerjaan, untuk sementara waktu.
- Sudah menunaikan semua kewajiban agama seperti shalat, zakat, dan puasa.
Sedangkan persyaratan untuk melakukan umroh relatif lebih sederhana. Seseorang hanya perlu:
- Berada dalam keadaan suci (bersih) dari hadats kecil dan besar.
- Menjaga kesehatan fisik dan finansial untuk melakukan perjalanan ke tanah suci.
- Memiliki paspor dan visa yang sah.
Rukun dan Wajib dalam Haji dan Umroh
Perbedaan antara haji dan umroh selanjutnya adalah dalam pelaksanaannya. Meskipun keduanya dilakukan di tanah suci Mekah, ada perbedaan dalam rukun dan wajib dalam haji dan umroh.
Rukun haji terdiri dari lima hal, yaitu:
- Niat haji di dalam hati yang disertai dengan perkataan.
- Tawaf 7 kali mengelilingi Ka’bah.
- Shalat 2 rakaat di Maqam Ibrahim.
- Sa’i 7 kali antara bukit Shafa dan Marwah.
- Melakukan beberapa ritual pada tanggal 8-12 Dzulhijjah, seperti wukuf di Arafah dan melempar jumrah.
Wajib dalam haji terdiri dari beberapa hal, antara lain:
- Mabit di Mina pada 8-11 Dzulhijjah.
- Tasyriq di Mina pada 11-13 Dzulhijjah.
- Menyelesaikan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Sedangkan rukun umroh terdiri dari empat hal, yaitu:
- Niat umroh.
- Tawaf 7 kali mengelilingi Ka’bah.
- Sa’i 7 kali antara bukit Shafa dan Marwah.
- Potong rambut atau cukur.
Wajib umroh terdiri dari beberapa hal, antara lain:
- Tidak boleh mendekap/mendekati isteri saat melaksanakan umroh.
- Tidak boleh membunuh makhluk hidup saat melaksanakan umroh.
Kapan Sebaiknya Melakukan Umroh dan Haji?
Perbedaan terakhir antara haji dan umroh adalah dalam kapan sebaiknya melaksanakannya. Haji adalah ibadah yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup, namun harus dilakukan pada waktu-waktu yang khusus, yaitu pada tanggal 8-13 Dzulhijjah. Sedangkan umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Namun, banyak orang yang memilih untuk melaksanakan umroh pada musim haji, yaitu pada bulan Dzulhijjah. Hal ini disebabkan karena pada saat itu umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekah untuk melaksanakan haji, sehingga atmosfer di Mekah menjadi sangat khusyuk dan penuh berkah.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas perbedaan antara haji dan umroh. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mendekatkan diri pada Allah SWT, namun ada perbedaan yang signifikan dalam pengertian, persyaratan, rukun dan wajib, serta waktu pelaksanaannya. Oleh karena itu, sebelum melakukan salah satu dari dua kegiatan ini, sangat penting untuk memahami perbedaannya terlebih dahulu.