Jika anda sedang mencari obat untuk mengobati sakit kepala, migrain atau penyakit lain yang berkaitan dengan sistem syaraf, mungkin anda akan menemukan dua obat yang dikenal dengan nama Praxion dan Praxion Forte. Kedua obat ini memang memiliki nama yang mirip, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara Praxion dan Praxion Forte, serta untuk apa keduanya digunakan.
Praxion
Praxion adalah obat yang mengandung zat aktif flunarizin yang digunakan untuk mengobati gejala migren, vertigo dan gangguan keseimbangan lainnya. Flunarizin bekerja dengan menghambat aliran ion kalsium ke dalam sel otak. Hal ini dapat membantu mengurangi gejala-gejala di atas karena ion kalsium memainkan peran penting dalam pemunculan tonus otot polos dan kontraksi jantung.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan harus diminum sesuai dengan anjuran dokter. Biasanya, dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 10 mg setiap malam harinya. Namun, anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai menggunakan obat ini.
Praxion tidak boleh digunakan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap flunarizin atau zat lain yang terkandung dalam obat ini. Selain itu, obat ini juga tidak dianjurkan untuk digunakan oleh pasien dengan gangguan hati atau ginjal yang berat, serta pasien yang sedang menderita epilepsi.
Praxion Forte
Praxion Forte juga mengandung flunarizin, namun dalam dosis yang lebih besar dibandingkan Praxion. Obat ini juga digunakan untuk mengobati gejala migren, vertigo dan gangguan keseimbangan lainnya. Praxion Forte tersedia dalam bentuk tablet dan harus diminum sesuai dengan anjuran dokter.
Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 20 mg, setiap malam harinya. Namun, seperti halnya Praxion, anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai menggunakan obat ini. Praxion Forte juga tidak boleh digunakan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap flunarizin atau zat lain yang terkandung dalam obat ini. Obat ini juga tidak dianjurkan untuk digunakan oleh pasien dengan gangguan hati atau ginjal yang berat, serta pasien yang sedang menderita epilepsi.
Perbedaan Antara Praxion dan Praxion Forte
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perbedaan yang paling signifikan antara Praxion dan Praxion Forte adalah dosis dari zat aktif flunarizin yang terkandung dalam obat tersebut. Praxion mengandung 5 mg flunarizin sedangkan Praxion Forte mengandung 10 mg. Oleh karena itu, Praxion Forte biasanya direkomendasikan untuk pasien dengan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan Praxion.
Kesimpulan
Walau Praxion dan Praxion Forte mengandung zat aktif yang sama, yaitu flunarizin, namun keduanya memiliki dosis yang berbeda. Praxion direkomendasikan untuk pasien dengan gejala yang lebih ringan, sementara Praxion Forte direkomendasikan untuk pasien dengan gejala yang lebih parah. Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai menggunakan obat ini dan harus mematuhi dosis yang dianjurkan oleh dokter.