Apakah kamu tahu bahwa persamaan tentang Hukum Ohm adalah salah satu konsep dasar dalam bidang listrik? Konsep ini sangat penting untuk kamu pahami jika ingin memahami tentang listrik dan arus listrik. Pada artikel ini kita akan membahas lebih lanjut tentang persamaan Hukum Ohm dan mencari tahu apa yang benar.
Apa itu Hukum Ohm?
Sebelum kita membahas tentang persamaan dari Hukum Ohm, penting untuk memahami apa itu Hukum Ohm dan bagaimana bekerja. Dalam dasarnya, Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui suatu bahan konduktor sebanding dengan beda potensial yang diterapkan ke bahan tersebut. Dalam hal yang lebih sederhana, jika kita meningkatkan potensi listrik maka arus listrik dalam bahan akan semakin besar. Dan sebaliknya, jika kita menurunkan potensi listrik, arus listrik akan semakin kecil.
Persamaan Hukum Ohm yang Benar
Sekarang kita telah memahami apa itu Hukum Ohm, mari kita bahas tentang persamaannya. Persamaan yang benar dari Hukum Ohm adalah:
V = IR
Di mana:
- V adalah tegangan listrik atau beda potensial yang diterapkan ke bahan (dalam satuan Volt atau V)
- I adalah arus listrik yang mengalir melalui bahan (dalam satuan Ampere atau A)
- R adalah resistensi dari bahan tersebut (dalam satuan Ohm atau Ω)
Persamaan ini menyatakan bahwa beda potensial listrik (V) yang diterapkan ke bahan akan menyebabkan arus listrik (I) mengalir melalui bahan. Dan besar arus listrik yang mengalir akan sebanding dengan beda potensial listrik yang diterapkan. Resistensi (R) dari bahan tersebut juga mempengaruhi besar arus listrik yang mengalir melalui bahan.
Salah satu hal yang menarik dari Hukum Ohm adalah bahwa ia dapat digunakan untuk memprediksi besar arus listrik yang mengalir melalui bahan jika kita mengetahui besarnya beda potensial listrik yang diterapkan dan besarnya resistensi dari bahan tersebut.
Apa Yang Mempengaruhi Besar Arus Listrik?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, besar arus listrik yang mengalir melalui bahan dipengaruhi dua faktor yaitu beda potensial listrik dan resistensi dari bahan tersebut.
Resistensi Bahan
Resistensi bahan dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari bahan tersebut untuk menghalangi arus listrik yang mengalir melalui bahan tersebut. Semakin besar resistensi dari bahan maka semakin kecil arus listrik yang dapat mengalir melalui bahan tersebut. Resistensi bahan bergantung pada beberapa faktor seperti panjang dari bahan, luas penampang dari bahan, dan jenis material yang digunakan.
Beda Potensial Listrik
Beda potensial listrik juga mempengaruhi besarnya arus listrik yang mengalir melalui bahan. Semakin besar beda potensial listrik maka akan semakin besar arus listrik yang dapat mengalir melalui bahan tersebut.
Bagaimana Persamaan Hukum Ohm Dapat Digunakan?
Persamaan Hukum Ohm dapat digunakan untuk berbagai macam hal dalam bidang listrik. Beberapa contohnya adalah:
- Menghitung besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah bahan jika kita mengetahui beda potensial listrik dan resistensi dari bahan tersebut.
- Menghitung besarnya beda potensial listrik yang diperlukan untuk menghasilkan besar arus listrik tertentu melalui sebuah bahan.
- Menghitung besar resistansi bahan jika kita mengetahui beda potensial listrik yang diterapkan beserta besar arus listrik yang mengalir melalui bahan tersebut.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang persamaan Hukum Ohm dan mencari tahu apa yang benar. Persamaan yang benar dari Hukum Ohm adalah V = IR. Persamaan ini menyatakan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui suatu bahan sebanding dengan beda potensial listrik yang diterapkan ke bahan tersebut. Besar arus listrik yang mengalir juga dipengaruhi oleh besar resistensi dari bahan tersebut. Dengan memahami persamaan Hukum Ohm, kita dapat memprediksi besar arus listrik dalam sebuah bahan jika kita mengetahui beda potensial listrik dan resistensi dari bahan tersebut.